JAKSELNEWS.COM - Tindakan mencatut atau mendompleng untuk menaikan merek cenderung berakhir gagal.
“Satu hal yang dilupakan para pemilik merek hari ini adalah, msayarakat lupa bahwa di zaman sekarang ini kebenaran akan lebih cepat menemukan pintunya, dan akan mengalir cepat karena netizen saling menguji.” Prof. Rhenald Kasali Ph.D - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam acara PRMN Talks Bongkar Fenemona Kaya Asli dan Palsu, Jumat 17 Maret 2022.
Hal tersebut disampaikan Rhenal Kasali menanggapi para pemilik merek yang mencatut event atau sesuatu untuk membesarkan brand miliknya. Salah satunya para pemilik mereka yang sempat mengklaim bisa menembus Paris Fashion Week.
“Ada hoax, ada orang lain yang menguji kebenarannya, kemudian dikoreksi orang lain, dikoreksi lagi sampai kemudian masyarakat belajar, eh ketemu pintunya,” lanjut Rhenald.
Dengan demikian, jika pemilik merek ternyata berbohong atau salah, akan terungkap dan justru malu.
“Pandangan saya, kita harus mevalidasi seuatu kebenaran, mengecek suatu kebenaran, kalau kita punya brand kita tanya betul, kita jaga betul, jangan kita ingin melompat, mendompleng seakan-akan kita sudah benar,” katanya.
Baca Juga: KemenKopUKM Tutup 95 Cabang Koperasi Simpan Pinjam KOMIDA Tidak Berizin
Kata Rhenald, merek justru jadi pertaruhan. “Kita malah akan kelihatan bodoh, jika kita salah.”
Rhenald menyarankan para pemilik merek senantiasa mengirim signal yang bisa menggambarkan bahwa pemilik merek selalu menjaga produknya dengan baik.
Artikel Rekomendasi