Harga Emas Antam, Retro, dan Batik Semakin Naik, Apakah Bijak Membeli Emas Saat Ini?

- 10 Agustus 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi emas. (Pixabay)
Ilustrasi emas. (Pixabay) /Pixabay



JAKSELNEWS.COM
– Investasi berupa emas merupakan salah satu pilihan berinvestasi yang menjanjikan. Salah satu tempat pembelian emas yang terpercaya yaitu di Pegadaian maupun Butik Antam. Namun, melihat semakin tingginya harga emas saat ini, apakah investasi emas jadi pilihan terbaik?

Sebenarnya, investasi emas jadi pilihan yang baik untuk investasi jangka panjang. Pasalnya, emas menjadi salah satu alat investasi yang bisa bertahan lama atau seumur hidup. Emas juga berfungsi sebagai lindung nilai aset agar nilai aset kita tidak tergerus inflasi di masa yang akan datang.

Logam mulia Antam dapat dibeli melalui Pegadaian. Tidak hanya jenis logam mulia antam, Pegadaian juga menjual logam mulia jenis UBS.

Dikutip Jakselnews.com dari laman Pegadaian pada 10 Agustus 2020, berikut daftar harga untuk logam mulia Antam, Antam Retro dan Antam Batik pada hari Senin, 10 Agustus 2020.

Harga Emas Antam:
- 0.5g    : Rp. 589.000
- 1g    : Rp. 1.105.000
- 2g    : Rp. 2.198.000
- 3g    : Rp. 3.286.000
- 5g    : Rp. 5.463.000

Harga Emas Antam Retro:
- 0.5g    : Rp. 528.000
- 1g    : Rp. 1.056.000
- 2g    : Rp. 2.111.000
- 3g    : Rp. 3.166.000
- 5g    : Rp. 5.276.000

Harga Emas Antam Batik:
- 0.5g    : Rp. 648.000
- 1g    : Rp. 1.243.000

Nah, sudah tahu bukan harganya? Investasi emas bisa menjadi alternatif pilihan yang cukup bagus bagi Anda yang ingin belajar berinvestasi. Namun, khusus investasi emas ini, jangan berharap mendapatkan imbal hasil atau keuntungan dalam waktu dekat. Apalagi, saat ini harga emas sudah terbilang amat tinggi.

Dengan harga emas yang sudah menembus Rp1 juta sejak beberapa hari lalu, ekonom menyarankan agar masyarakat yang masih memegang uang tunai berlebih untuk tidak membeli emas saat ini. Pasalnya, menurut ekonom Universitas Padjajaran, Teguh Santoso, mengatakan bahwa tren kenaikan emas yang cenderung meroket di masa pandemi ini terjadi lebih lantaran psikologi pelaku pasar.

Masyarakat takut bahwa perekonomian Indonesia akan memburuk sehingga lebih memilih emas sebagai instrumen investasi alternatif ketimbang investasi lain yang risikonya lebih tinggi, seperti saham misalnya.

Halaman:

Editor: Setiawan R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x