Peraturan Baru untuk Para Gamer di Tiongkok: Wajib Pakai Nama Asli dalam Game Mulai September 2020

- 10 Agustus 2020, 15:34 WIB
Gamer Tiongkok diwajibkan memakai nama aslinya agar bisa memainkan game.
Gamer Tiongkok diwajibkan memakai nama aslinya agar bisa memainkan game. /Twitter @MobileLegendsFB

Jakselnews.com - Pemerintah Tiongkok telah membuat peraturan baru kepada para gamer Tiongkok untuk wajib memakai nama asli mereka dalam game mulai September 2020. Diketahui bahwa pemerintah Tiongkok telah lama berusaha menghentikan anak-anak dari gaming yang berlebihan. Peraturan baru tersebut merupakan kebijakan yang lebih ketat dan langkah lebih lanjut untuk melindungi anak di bawah umur agar tidak terlalu banyak bermain game.

Dilansir Jakselnews.com dari artikel Pikiran-Rakyat.com berjudul Mulai September 2020, Gamer Wajib Pakai Nama Aslinya di Tiongkok, pemerintah negara Panda rencananya akan memakai sistem otentikasi yang dikelola negara dan akan diluncurkan pada September 2020. Feng Shixin selaku pejabat Tiongkok mengungkap bahwa para pembuat video game akan diminta bergabung dalam sistem otentikasi tersebut.

Administrasi Negara Pers dan Publikasi (SAPP) Tiongkok, sebagai badan yang bertanggung jawab untuk mengatur game, memperkenalkan batasan baru pada tahun 2019 tentang berapa banyak uang dan waktu yang dihabiskan untuk anak-anak di bawah usia di sebuah video game. Mereka yang berusia di bawah 18 tahun dibatasi hingga 90 menit pada hari kerja dan tiga jam pada hari libur.

Baca juga: Warna Pilihanmu Sama Dengan Suasana Hatimu Hari Ini

Untuk menerapkan batasan baru ini, gamer diwajibkan untuk memberikan nama asli mereka yang dapat diperiksa berdasarkan nomor ID mereka seperti nomor KTP.

Aturan baru ini selanjutnya akan mendorong anak-anak untuk memikirkan cara baru untuk menghabiskan waktu mereka selain bermain game di masa depan. Meskipun harapan tersebut, beberapa dari gamer anak-anak telah memalsukan identitas untuk lolos verifikasi.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diungkap mengenai bagaimana sistem baru ini akan bekerja atau apakah akan serupa dengan sistem independen sebelumnya. Pemerintah Tiongkok bahkan memiliki aturan lain terkait permainan apa saja yang diperbolehkan di negaranya.

Pembatasan untuk para gamer ini mungkin dapat menyebabkan industri gaming di Tiongkok jatuh, tetapi tampaknya sejauh ini industri tersebut tidak banyak menderita dari perubahan ini dikarenakan sebagian besar orang berada di rumah akibat pandemi virus corona.***

 

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x