2 Harimau Ragunan Positif Covid-19, Diduga Terpapar dari Petugas

- 5 Agustus 2021, 21:39 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pengelola Taman Margasatwa Ragunan segera melakukan tes PCR lagi terhadap dua harimau Sumatera yang positif Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pengelola Taman Margasatwa Ragunan segera melakukan tes PCR lagi terhadap dua harimau Sumatera yang positif Covid-19. /Foto: Instagram @ragunanzoo/

JAKSELNEWS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menduga dua harimau di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan terpapar Covid-19 dari petugas.

"Bisa jadi (dari petugas di Ragunan)," ujar Ahmad Riza Patria saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis (5 Agustus 2021).
 
Namun Riza mengatakan, dirinya tidak bisa memberikan keterangan lebih pasti karena tentu yang mengetahui pasti adalah dokter hewan.
 
"Makanya nanti akan kami cek, tapi bisa jadi dari petugas," ujarnya
 
Disisi lain, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Nova Harivan Paloh menyesalkan adanya peristiwa tersebut.
 
 
Apalagi menurutnya, kawasan TMR Ragunan selama ini sudah terisolir oleh pengunjung sejak masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ataupun Level 4 yang digaungkan Pemerintah pusat dan daerah.
 
"Jadi memang yang harus diperketat ya prokes-nya itu, karena ini sudah ada salah satu (satwa) yang terpapar," ujar Nova.
 
Nova meminta Distamhut DKI Jakarta sebagai leading sektor bersama UP TMR Ragunan terus memeriksa seluruh stakeholder yang berkegiatan dalam pengelolaan Taman Margasatwa.
 
Lanjut ia meminta agar memperketat kembali Standar Operasional Prosedur (SOP) ketika memberikan pakan kepada satwa yang ada layaknya diterapkan kepada antar manusia.
 
“Para petugas yang disana juga harus bersama-sama bagaimana untuk memberikan semacam sterilisasi, mungkin dalam memberikan makanan buat mereka (Satwa) harus pakai sarung tangan, dan pakai masker itu yang paling penting,"
 
 
"Packaging makanan juga harus dibuat steril, karena virus (Covid-19) ini bisa dari mana-mana, entah itu transmisi dari manusia atau tidak itu tidak kelihatan," ujarnya
 
Dengan cara-cara tersebut, lanjut Nova, diharapkan dapat meminimalisir potensi penularan Covid-19antar satwa ataupun manusia sehingga kejadian serupa tak kembali terulang ke depan.
 
Termasuk memastikan seluruh petugas dan pawang satwa harus sudah mendapatkan vaksinasi minimal dosis pertama, tes usap (swab test) antigen ataupun PCR secara berkala.
 
"Karena pemulihan untuk Covid-19 sejauh ini masih hal-hal itu yang bisa kita lakukan, dan artinya dalam masa-masa pandemi ini kita harus lebih aware lagi. Jangan sampai kejadian itu terjadi lagi dengan terpaparnya satwa-satwa lain, tentu itu yang tidak kita harapkan," ujar Nova
 
Diketahui, sebelumnya dua ekor harimau Sumatra bernama Hari (12 tahun) dan Tino (9 tahun) belum lama diduga terinfeksi positif Covid-19 pada 15 Juli lalu.
 
 
Pasalnya, kedua harimau itu telah menunjukkan sejumlah gejala-gejala klinis seperti flu, lemas bahkan sesak nafas.
 
Dalam hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengatakan, Tino positif dengan CT N1 27,51 dan CT N2 27,68. Sementara Hari positif dengan CT N1 24,30 dan CT N2 24.23
 
Namun, setelah menjalani tes swab terakhir, Hari dan Tino sudah dinyatakan pulih meski masih dalam pemantauan atau observasi dari Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Distamhut Provinsi DKI Jakarta.
 
Waktu dinyatakan mengidap infeksi Covid-19, kedua satwa diberi antibiotik, antihistamin, antiradang, dan multivitamin setiap hari. Dalam waktu sekitar 10 – 12 hari pengobatan, kondisi Tino dan Hari membaik dan pulih.***

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x