Joe Biden Tunjuk Jennifer Granholm Jadi Menteri Energi, AS Akan Genjot Energi Terbarukan?

JAKSELNEWS.COM - Presiden AS terpilih, Joe Biden mencalonkan Jennifer Granholm, mantan gubernur Michigan sebagai menteri energi di kabinetnya.

Jennifer Granholm saat ini menjadi profesor hukum di University of California di Berkeley, berpendapat bahwa Amerika Serikat berisiko ditinggalkan oleh negara lain jika tidak mengembangkan teknologi energi alternatif. Dikutip Jakselnews.com dari The Washington Post, pada Rabu, 16 Desember 2020.

Arun Majumdar, seorang ilmuwan material dan insinyur yang memimpin sebuah badan penelitian baru di dalam Departemen Energi di bawah pemerintahan Obama, sedang dipertimbangkan sebagai wakil sekretaris. Majumdar, yang telah bekerja untuk tim transisi Biden adalah pendukung yang antusias untuk memodernisasi jaringan listrik negara. 

Granholm dan Majumdar keduanya imigran, mereka dari Kanada dan India. Keduanya datang dengan latar belakang dan keahlian dalam mempromosikan dan mengembangkan teknologi alternatif, meskipun sebagian besar Departemen Energi berkaitan dengan pemeliharaan dan pengamanan senjata nuklir negara dan menangani upaya pembersihan di situs nuklir yang terkontaminasi.

Program nuklir sendiri menghabiskan 75 persen anggaran departemen, atau sekitar $ 27 miliar. Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata Daryl Kimball, Departemen Energi sebenarnya adalah Departemen Senjata Nuklir. 

"Departemen Energi sebenarnya adalah Departemen Senjata Nuklir,” kata Daryl Kimball.

Christine Pelosi, ahli strategi Partai Demokrat di California, dan putri Ketua DPR Nancy Pelosi, mengatakan melalui akun Twitternya bahwa Granholm adalah pemimpin yang terbukti dalam energi terbarukan. 

"Granholm adalah pemimpin yang terbukti dalam pekerjaan, energi terbarukan, dan masa depan energi bersih yang akan membawa empati dan pengalaman kepada Departemen Energi," cuit Christine Pelosi, pada Selasa, 15 Desember 2020.

Granholm adalah gubernur Michigan ketika pemerintahan Obama menalangi perusahaan otomotif selama resesi hebat, dan dia menjadi pendukung yang vokal untuk pengembangan teknologi kendaraan listrik untuk melestarikan basis industri negara bagiannya.