Network
JAKSELNEWS.COM - Setelah ditunda satu tahun sejak Maret 2020, pemerintah Jepang berencana untuk tetap mengadakan Olimpiade Tokyo. Kabar ini datang dari orang-orang yang terlibat dalam diskusi panjang terkait pengadaan Olimpiade Tokyo.
Sampai saat ini, pihak penyelenggara masih mempertimbangkan jumlah penonton domestik yang cukup aman, mengingat pandemi Covid-19 masih menjadi isu publik di Jepang. Demi menjaga keamanan, pemerintah Jepang tidak akan menerima penonton dari luar Jepang.
Kebijakan ini dianggap akan mempermudah pihak penyelenggara dalam mengadakan acara besar ini dengan tetap memperhatikan situasi pandemi. Sementara itu, Komite Olimpiade Nasional menyatakan jika mereka telah mengamankan vaksin yang cukup menjelang diadakannya Olimpiade Tokyo.
Baca Juga: Pemerintah Inggris berencana beri Vaksin Covid-19 di Malam Hari saat Bulan Ramadhan
Sebelumnya, sebanyak 600.000 penonton dari luar Jepang dan lebih dari 11.000 atlit dipastikan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo tahun 2020. Jepang sendiri telah menghabiskan lebih dari $26 miliar untuk perhelatan Olimpiade Tokyo sebelum akhirnya ditunda karena pandemi.
Penyelenggara dan pemerintah Jepang sempat menerima kritik publik karena dianggap lamban dalam memberikan kejelasan tentang pengadaan Olimpiade sejak ditunda pada akhir Maret tahun lalu. Pertimbangan pemerintah Jepang untuk tetap mengadakan Olimpiade Tokyo diduga dipengaruhi oleh China.
China dikabarkan berencana tetap mengadakan pertandingan musim dingin tahun depan di Beijing, meskipun pandemi masih melanda China. Tentunya kabar ini menarik perhatian Jepang yang telah lama bersaing dengan China, terutama di bidang ekonomi.
Baca Juga: Viral Video Vanessa Angel Jambak Rambut Mayang Sary, Ternyata...
Seperti dilansir Jakselnews dari Bloomberg, David Leheny yang merupakan Profesor Politik di Universitas Waseda menuturkan jika Jepang juga ingin menunjukkan kemampuannya menghadapi pandemi lewat vaksinasi. Jika China mampu mengadakan Olimpiade, maka Jepang juga ingin menunjukkan kemampuan negaranya mengadakan Olimpiade setelah proses vaksinasi mulai dijalankan di Jepang.***
Artikel Rekomendasi