Network
JAKSELNEWS.COM - Terkena virus misterius dan menular, kelinci-kelinci di Amerika Serikat (AS) mati berdarah secara massal.
Virus ini membunuh antara 80% hingga 100% dari semua hewan yang terinfeksi.
Pertama kali, virus ini terdeteksi di AS tahun lalu, dan telah menyebar di sekitar 17 negara bagian, dengan New York dan Florida menjadi dua negara terakhir yang mengidentifikasi penyakit mematikan tersebut.
Departemen Pertanian dan Pasar (NASDA) New York mengimbau agar pemilik kelinci segera melakukan vaksinasi agar tehindar dari virus mematikan tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Perpres dan Bentuk Komite Kewirausahaan Nasional
Susan Kelleher, seorang dokter hewan yang bekerja di Deerfield Beach, kepada saluran berita WPTV pada Selasa, 18 Januari 2022 menjelaskan bahwa kelinci yang divaksinasi di Florida juga perlu memiliki microchip
Dengan masa inkubasi tiga sampai sembilan hari, gejala yang dialami kelinci-kelinci ini antara lain lesu, demam, penurunan berat badan, dan pendarahan dari hidung atau mata.
Meskipun demikian, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, virus, yang dikenal sebagai RHDV2, tidak memengaruhi manusia. ***
Artikel Rekomendasi