WHO Butuh Rp220 Miliar untuk Penuhi Kebutuhan Medis Darurat di Lebanon

- 7 Agustus 2020, 22:42 WIB
Kehancuran di Beirut, Lebanon. (AFP/Patrick Baz)
Kehancuran di Beirut, Lebanon. (AFP/Patrick Baz) /(AFP/Patrick Baz)



JAKSELNEWS.COM
– Ledakan di Beirut, Lebanon, menghancurkan 17 kontainer berisi kebutuhan medis, termasuk alat pelindung diri (APD) yang disediakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Guna menutupi kebutuhan medis darurat saat ini, WHO meminta dana sebesar US$15 juta atau setara Rp220,8 miliar (berdasarkan kurs 7 Agustus 2020).

Akibat ledakan yang menghantam Beirut, lima rumah sakit mengalami kerusakan. Sebagian rusak total, sementara sebagian lainnya masih dapat beroperasi meski tidak sepenuhnya.

Dilansir Jakselnews.com dari artikel Pikiran-rakyat.com berjudul WHO Minta Dana Rp220 Miliar Bantu Kebutuhan Kesehatan Darurat di Lebanon yang mengutip Reuters, ledakan tersebut juga menyebabkan pusat kesehatan dan fasilitas perawatan primer tidak berfungsi.

Selain itu, 300.000 warga kehilangan tempat tinggal mereka akibat ledakan dan memerlukan tempat pengungsian sementara. Imam Shankiti, perwakilan WHO untuk Lebanon mengatakan, hal ini dapat menyebabkan percepatan penyebaran Covid-19 dan wabah virus lainnya.

Sebelumnya, ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020 lalu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di sebuah gedung di daerah Pelabuhan Lebanon. Ledakan ini telah menewaskan 135 orang dan menyebabkan 5.000 lainnya luka-luka serta kehilangan tempat tinggal.

Selain meminta dana dari negara-negara untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, bersama dengan American University of Beirut, WHO mengatakan bahwa mereka akan mengkaji dampak asap yang disebabkan oleh amonium nitrat terhadap kesehatan.***

Editor: Setiawan R.
Sumber: Pikiran Rakyat/ Tita Salsabila

Editor: Setiawan R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x