Nepal Siap Sambut Kedatangan Wisatawan Asing di Tengah Pandemi Covid-19

- 4 November 2020, 07:52 WIB
BASE camp Gunung Everest.*
BASE camp Gunung Everest.* /AFP/ Dhorma Sherpa/

JAKSELNEWS.COM - Jalur pendakian puncak Himalaya di Nepal akhirnya dibuka kembali setelah tujuh bulan tutup akibat pandemi virus Corona. Nepal resmi membuka lagi akses masuk wisatawan asing dengan syarat dan ketentuan sangat ketat.

Mengutip laman Channel News Asia Rabu (4/11), wisatawan asing merupakan pendapatan paling besar di negara itu. Penutupan Nepal akibat Covid-19 kemarin jelas menurunkan perekonomian mereka.

Meski sudah kembali dibuka, segala persyaratan masuk wajib ditaati guna menekan angka penyebaran virus Corona. Terlebih kepada mereka yang ingin melakukan pendakian di puncak gunung yang ada di Nepal.

"Kami tidak memberikan izin kepada pendaki yang tidak memiliki izin datang ke Nepal, seperti surat keterangan bebas Covid-19 dari pemerintahan setempat," kata Rudra Singh Tamang, Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Nepal.

Seperti diketahui Nepal merupakan rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi yang ada di dunia. Itu termasuk puncak gunung Everest. Nepal sangat berhati-hati membuka sektor pariwisatanya di tengah pandemi seperti saat ini.

Wisatawan asing yang datang wajib memiliki izin masuk ke negara lain, memberikan perincian secara detail tentang perjalanan mereka selama berada di Nepal. Serta merek wajib memiliki asuransi kesehatan yang mengcover perawatan pasien Covid-19.

Para pelancong juga wajib melakukan karantina mandiri selama satu minggu di Kathmandu sebelum berwisata. Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintahan Nepal. Para guide, juru masak, dan mereka yang membantu serta akan berinteraksi dengan para wisatawan akan mengikuti serangkaian tes Covid-19. Nepal ingin memberikan kepercayaan kepada wisatawan asing bahwa negara mereka aman dikunjungi di tengah pandemi saat ini.

"Kami tengah berusaha keras menghidupi kembali pariwisata," kata Tamang.

Dia juga terus berupaya mengelola wisatawan asing dan meminimalisir risiko penularan virus di negaranya. "Kami terus berpikir ide bagaimana mengelola turis agar pariwisata di Nepal kembali seperti semula," tambah dia.

Halaman:

Editor: Winda Destiana Putri


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x