Pemerintah Jerman Bakal Kembali Berlakukan Lockdown, Ini Dampaknya

- 18 November 2020, 22:19 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel. (Instagram.com/bundeskanzlerin)
Kanselir Jerman Angela Merkel. (Instagram.com/bundeskanzlerin) /Instagram.com/bundeskanzlerin

JAKSELNEWS.COM - Pada hari Selasa, 17 November 2020, Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan pernyataan bahwa dia lebih suka tindakan lockdown yang lebih berat, dan memperingatkan bahwa virus Covid-19 sudah tidak terkendali di Berlin. 

Rencana tersebut juga dilaporkan termasuk menasihati warga untuk melakukan karantina di rumah hingga tujuh hari, bahkan jika mereka hanya menunjukkan gejala flu biasa, dan memperketat persyaratan kebersihan di sekolah, dengan guru dan siswa dari semua kelompok tahun diminta untuk memakai masker selama pelajaran.

Dia mengatakan ini berdasarkan data yang ia peroleh. Terdapat total jumlah kasus yang dikonfirmasi di Jerman naik 14.419 pada hari Selasa, sehingga total menjadi 815.746. Selain itu, jumlah korban meninggal naik 267, sehingga jumlah kematian menjadi 12.814.

Dilansir dari Aljazeera.com, dampak yang diakibatkan dari pernyataan Kanselir Jerman itu adalah ada aksi demonstrasi yang diadakan di pusat kota Berlin pada hari Rabu, 18 November untuk memprotes rencana Angela Merkel untuk memberlakukan kembali pembatasan sosial yang bertujuan mengendalikan penyebaran virus Covid-19.

Para pengunjuk rasa tidak mengenakan masker atau menjaga jarak. Aparat kepolisian dengan helm anti huru hara berbaris untuk mencegah demonstran terlalu dekat dengan gedung Parlemen.***

Penulis: 
Syafira Alifah

Editor: Setiawan R

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x