Harga Kedelai Naik, Ketua DPD RI Buka Suara

- 5 Januari 2021, 10:30 WIB
Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin, 4 Januari 2021.
Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin, 4 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp./

JAKSELNEWS.COM - Kelangkaan makanan berbahan dasar kedelai terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. 

Hal ini diduga akibat kenaikan harga kedelai naik tidak seperti biasanya. Tahu dan Tempe, makanan berbahan dasar kedelai ini juga ikut mengalami kenaikan harga. 

Sebagaimana dikutip Jakselnews.com dari artikel Pikiran Rakyat yang berjudul Harga Kedelai Melambung Tinggi, Ketua DPD RI: Kondisi Ini Harus Disiasati, LaNyalla Mahmud Mattalitti yang merupakan Ketua DPD RI buka suara terkait kenaikan harga kedelai.

LaNyalla meminta pemerintah untuk mengatasi kelangkaan stok tempe dan tahu akibat melambung tingginya harga kedelai di pasar global dengan cara menstabilkan harga kedelai di pasaran.

"Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) kami harapkan segera mencari solusi untuk menstabilkan harga kedelai,” ujar LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Ketua DPD RI juga mengatakan bahwa pemerintah juga harus memastikan ketersediaan stok kedelai sebagai bahan dasar tahu dan tempe.

Produksi kedelai mengalami penurunan semenjak Covid-19. Hal ini berdampak pada negara produsen kedelai dan menyebabkan harga kedelai impor mengalami kenaikan. Sementara permintaan impor justru naik tajam, khususnya dari China.

Kedelai di Indonesia juga masih mengandalkan kedelai impor yang harganya mengikuti pasar global. Harga ini mengalami kenaikan 35 persen hingga menjadi Rp9.500 per kilogramnya.

Pembatasan yang dilakukan karena pandemi Covid-19 mengakibatkan jasa angkut kedelai dengan kapal laut juga ikut naik karena waktu tempuh impor dari negara asal ke tujuan menjadi lebih lama.

Halaman:

Editor: Setiawan R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x