Vaksin Covid-19 Sputnik-V Boleh Dipergunakan di Indonesia untuk Masyarakat Usia 18 Tahun Keatas

- 27 Agustus 2021, 16:42 WIB
Vaksin Sputnik V Diklaim Memiliki Efektivitas Tinggi dan Minim Efek Samping
Vaksin Sputnik V Diklaim Memiliki Efektivitas Tinggi dan Minim Efek Samping /Dokumentasi/Antara

JAKSELNEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sputnik-V, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia.

Sebagaimana proses pemberian Emergency Use Authorization (EUA) pada vaksin Covid-19 sebelumnya, pemberian EUA untuk vaksin Covid-19 Sputnik-V telah melalui kajian secara intensif, oleh BPOM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Tenchnical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
 
Kepala BPOM RI, Penny K Lukito mengatakan, vaksin Covid-19 Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia, yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S)
 
Sementara itu, Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik-V, diperuntukkan bagi warga berusia 18 tahun ke atas.
 
“Vaksin Sputnik-V untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas dan diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 ml,” ujar Wiku dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Kamis (26 Agustus 2021).
 
 
Wiku menambahkan, penyuntikan vaksin Sputnik dilakukan dua kali dalam rentang waktu tiga minggu.
 
Selain vaksin Sputnik-V, vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer juga sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM.
 
Sebagaimana diketahui dari laman Antara, Wiku menjelaskan bahwa satu produk vaksin dinyatakan aman dan efektif setelah melalui berbagai tahapan pengujian dan evaluasi.
 
“Secara statistik umumnya hanya tujuh dari 100 atau sekitar 0,07 persen kandidat vaksin saja yang dianggap cukup mampu meneruskan ke tahap uji klinis pada manusia,” ujarnya
 
Seiring dengan berjalannya waktu, pilihan vaksin Covid-19 yang tersedia semakin banyak.
 
Wiku mengatakan bahwa pemerintah menjamin jenis vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi efektif untuk menangkal infeksi virus.
 
 
“Perbedaan angka efektivitas vaksin atau kemampuan untuk membentuk kekebalan tubuh antara satu vaksin dengan vaksin lainnya bukanlah hal yang harus dikhawatirkan,” ujarnya
 
Disamping itu, berdasarkan hasil kajian terkait dengan keamanannya, Penny mengatakan, efek samping dari penggunaan vaksin Sputnik-V merupakan efek samping dengan tingkat keparahan ringan atau sedang.
 
Hasil ini dilaporkan pada uji klinik vaksin Covid-19 Sputnik-V (Gam-Covid-Vac) dan uji klinik vaksin lainnya dari teknologi platform yang sama.
 
“Efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi,” ujar Wiku
 
Sementara untuk efikasinya, kata Penny, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin Covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen dengan rentang confidence interval 85,6 -95,2 persen.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x