Presiden Joko Widodo: Covid-19 Mungkin Tidak Akan Hilang

- 7 September 2021, 17:20 WIB
Jokowi Saat Rapat Evaluasi PPKM: Covid-19 Tidak Mungkin Hilang Total
Jokowi Saat Rapat Evaluasi PPKM: Covid-19 Tidak Mungkin Hilang Total /Tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden/

JAKSELNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, menyampaikan peringatan kepada masyarakat terkait perkembangan Covid-19 di Indonesia saat ini.

Setelah mengalami lonjakan kasus Covid-19 secara eksponensial pada Juni-Juli 2021, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menurun berdasarkan data pemerintah.
 
Pada Senin, 6 September 2021, jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia bertambah 4.413 sehingga totalnya menjadi 4.133.433.
 
Jumlah orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 612 sehingga totalnya menjadi 136.473.
 
Jumlah orang yang sembuh bertambah 13.049 sehingga totalnya menjadi 3.850.689
 
Pemerintah kembali memperpanjang Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali dari 7-13 September 2021 meski kasus sudah menurun.
 
 
Pemerintah menerapkan beberapa penyesuaian aturan di penerapan PPKM terbaru seperti durasi makan di tempat menjadi 60 menit dengan batas kapasitas maksimum 50 persen.
 
Aturan itu akan diuji coba di 20 tempat wisata di wilayah yang termasuk ke dalam kategori PPKM Level 3.
 
Di sisi lain, Presiden Jokowi mengingatkan kepada masyarakat bahwa menurunnya jumlah kasus sebaiknya tidak disikapi dengan euforia.
 
Jokowi bahkan mengatakan, Covid-19 tidak mungkin hilang secara total. Hal yang bisa dilakukan adalah mengendalikannya.
 
"Kita semuanya harus menyampaikan kepada masyarakat, kepada rakyat, bahwa yang namanya Covid-19 ini tidak mungkin hilang secara total, yang bisa dilakukan adalah mengendalikan," kata Jokowi dalam jumpa pers virtual yang diunggah kanal Youtube Sekretariat Presiden pada 6 September 2021.
 
"Statement ini penting supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan. Masyarakat harus sadar Covid-19 selalu mengintip. Varian Delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi," ucapnya menambahkan.
 
 
Sebelumnya, kasus pelanggaran protokol kesehatan dengan menciptakan kerumunan sempat terjadi di kafe Holywings, Kemang, Jakarta.
 
Kasus kerumunan di Holywings Kemang viral di media sosial pada 6 September 2021. Kafe/restoran itu kemudian ditutup selama 3 hari oleh Satpol PP DKI Jakarta sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat YouTube Sekertariat Presiden


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x