Kemensos Lakukan Asesmen bagi Pemulung dan Gelandangan yang Akan Tempati Rusunawa Bambu Apus

- 30 Juni 2022, 18:47 WIB
PPKS akan memperoleh hak untuk tinggal di Rusunawa Bambu Apus.
PPKS akan memperoleh hak untuk tinggal di Rusunawa Bambu Apus. /Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI/

JAKSELNEWS.COM - Tak lama lagi, para pemulung, gelandangan, pengemis, manusia gerobak, lanjut usia terlantar, serta masyarakat dengan masalah sosial lainnya yang memenuhi kriteria akan mendapat tempat tinggal lebih layak. Mereka kelak bakal menempati Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus, Jakarta Timur.

Saat ini, Kementerian Sosial melalui Sentra Handayani Jakarta terus melakukan asesmen terhadap mereka yang disebut sebagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). 

Hal ini dilakukan Kementerian Sosial sebagai bentuk perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar para PPKS dengan mewujudkan tempat tinggal, serta lingkungan hidup yang lebih baik.

Baca Juga: Tak Punya Aplikasi MyPertamina? Begini Cara Daftar Supaya Bisa Tetap Beli Pertalite dan Solar Subsidi

Pembangunan Rusunawa, yang digagas Menteri Sosial Tri Rismaharini ini, diperuntukkan bagi PPKS, meliputi pemulung, gelandangan, pengemis, manusia gerobak, lanjut usia terlantar, serta masalah sosial lainnya, yang memenuhi kriteria, seperti telah berkeluarga, namun belum memiliki tempat tinggal, mempunyai penghasilan dan dapat membayar sewa dengan jumlah tertentu, serta telah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kemensos lakukan asesmen terhadap PPKS
Kemensos lakukan asesmen terhadap PPKS

Bekerja sama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Nara Kreatif, Tim Asesmen Sentra Handayani menemui PPKS untuk mengajaknya tinggal di Rusunawa yang disediakan Kemensos dengan harapan dapat hidup di bawah hunian yang lebih layak dan sejahtera secara sosial.

Muhammad Yahya (25), yang akrab dipanggil Aceng, misalnya, salah satu PPKS, yang akan menempati Rusunawa ini, bekerja sebagai pemulung dan tinggal di sebuah rumah kontrakan yang baru ia tempati bersama istri dan dua anaknya selama empat hari dengan biaya sewa Rp400.000/bulan.

Saat ditemui tim Sentra Handayani, ia menyatakan keinginannya untuk menempati Rusunawa tersebut. "Saya minat sekali untuk tinggal di Rusun biar ngurangin beban, karena sebelumnya saya tinggal di daerah sini juga, tapi biaya sewa mahal," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Setiawan R

Sumber: Kemensos


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x