Network
JAKSELNEWS.COM – Terjadi kenaikan terhadap ekspor oleokimia sebesar 26 persen selama Juni 2020 yang dicatat oleh Asosiasi Produsen Oleochemicals Indonesia (Apolin) secara Year on Year.
Dengan adanya pandemic COVID-19 yang melemahkan perekonomian di sebagian besar negara termasuk di Indonesia. Namun pada kenyataannya pandemi ini menaikan perekonomian di industri kesehatan.
Dilansir oleh Jakselnews dikutip dari Potensi Bisnis berjudul Volume Ekspor Oleokimia Sawit (Bahan Dasar Hand Sanitizer) Terus Meningkat di Tengah Pandemi, Rapolo Hutabarat selaku Ketua Umum Apolin menyebutkan bahwa oleokimia yang berasal dari minyak sawit menjadi laku keras di pasaran domestik hingga global.
Hal ini dikarenakan sabun pembersih tangan dan Hand Sanitizer terbuat dari bahan dasar oleokimia sehingga oleokimia mengalami produksi yang meningkat karena dengan adanya pandemi permintaan pasar terhadap oleokimia menjadi naik.
Selain itu adanya pandemi turut membuat masyarakat lakukan kebiasaan baru yakni menjadi lebih menjaga kesehatan diri dengan cara rajin mencuci tangan. Pada akhirnya masyarakat bergantung pada produk – produk kesehatan seperti Hand Sanitizer.
Penjualan kelapa sawit meningkat dibandingkan dengan ekspor minyak sawit mentah, karena kelapa sawit dibutuhkan sebagai bahan dasar oleokimia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Apolin, dalam tiga tahun terakhir volume ekspor oleokimia dikatakan cukup baik.
Pada semester I tahun 2020, volume ekspor oleokimia mencatat ada sebanyak 1,8 juta ton dengan nilai ekonomi sebesar $1,3 miliar. Tingginya permintaan pasar yang juga terus meningkat, diprediksi hingga Desember 2020, total ekspor oleokimia di Indonesia menembus 3,7 juta ton dengan nilai ekonomi sebesar $ 2,6 miliar.
“Hampir seluruh penduduk dunia mengantongi sanitasi, wajar ekspor maupun konsumsi dalam negeri untuk produk ini mengalami peningkatan," ungkap Rapolo.***
Artikel Rekomendasi