Network
JAKSELNEWS.COM - Aplikasi ponsel terus-menerus menyedot data tentang penggunanya. Pada konferensi pengembang tahunan Google pada hari Selasa, perusahaan mengumumkan beberapa fitur baru yang memungkinkan orang-orang dengan ponsel yang menjalankan sistem operasi Android membatasi pemanenan tersebut.
Tetapi perubahan itu tidak memaksa aplikasi untuk secara khusus meminta izin untuk menggunakan data orang untuk beriklan kepada mereka di seluruh Web, kebijakan yang diterapkan Apple di iPhone-nya pada bulan Februari.
Sebaliknya, Android akan memiliki "dasbor privasi" yang memungkinkan orang untuk mengontrol dengan tepat aplikasi mana yang memiliki akses ke lokasi, kamera, dan mikrofon mereka. Indikator juga akan menyala setiap kali aplikasi mendengarkan atau merekam video.
Jika pengguna ingin menghentikan aplikasi menggunakan datanya untuk tujuan periklanan, mereka harus masuk ke pengaturan dan menonaktifkan pelacakan iklan sepenuhnya dari telepon.
Baca Juga: Jakarta Diguyur Hujan Semalaman, Beberapa Wilayah Ini Berpotensi Banjir
Situasi tersebut menunjukkan betapa pentingnya privasi bagi perusahaan teknologi terbesar dalam meyakinkan pelanggan untuk menggunakan produk mereka - dan seberapa dalam iklan yang tertanam dalam bisnis Google.
ID iklan telah digunakan secara luas selama bertahun-tahun, dan meskipun pendukung privasi telah lama mendesak orang-orang untuk mematikannya di ponsel mereka, hal itu umumnya memerlukan penggalian melalui berbagai tingkat pengaturan.
Apple juga memberikan ID iklan penggunanya kepada pemilik aplikasi, tetapi keputusannya untuk meminta aplikasi meminta izin mengirim gelombang kejutan melalui industri karena ketakutan sebagian besar pengguna akan memilih untuk memblokir pelacakan.
Baca Juga: Mencengangkan! Berat Kostum Komodo di Miss Universe 2020 Lebih dari Komodo Asli
Artikel Rekomendasi