Network
JAKSELNEWS.COM - Realme meluncurkan smartphone terbarunya, realme GT 2 Pro. Realme mengklaim realme GT 2 Pro sebagai smartphone paling premium dari realme yang diluncurkan pada Selasa, 22 Maret 2022.
Yang unik dari realme GT 2 Pro ini, realme mengklaim smartphone ini sebagai smartphone eco-friendly. Mengapa? Sebab, realme GT 2 Pro mengadopsi bahan baku bodi ramah lingkungan
berbasis bio-polimer yang terbuat dari kertas daur ulang guna mencapai target emisi “Double
Zero” dan zero waste pada tahun 2025.
“Kami menjalani pendekatan yang berbeda untuk leap to greener, yaitu membuat bahan bodi smartphone ramah lingkungan di level premium. realme GT 2 Pro menjadi smartphone pertama yang kami aplikasikan dengan bodi smartphone bio-polimer, menjadikannya smartphone flagship
premium pertama yang ramah lingkungan. Karena terbuat dari kertas daur ulang, master desain kami, Naoto Fukawasa membuat desain yang terinspirasi dari elemen tekstur kertas pada realme GT 2 Pro yang semakin menambah keindahan desain smartphone ini,” kata Palson Yi, Marketing Director realme Indonesia.
Baca Juga: Suka Nge-game di Smartphone? Cek Spek Realme Narzo yang Cocok Buatmu
Ini beberapa fakta unik realme GT 2 Pro
1. Bodi smartphone terbuat dari bahan daur ulang kertas
Bahan bodi inovatif bio-polimer terbuat dari daur ulang kertas dan kembali didesain oleh sang master desainer Naoto Fukasawa.
realme bekerja sama dengan Sabic untuk membuat bodi smartphone pertama yang terbuat dari bahan bersertifikasi ISCC tersebut di mana menghasilkan emisi karbon 35,5% lebih sedikit.
2. Kotak smartphone juga dari bahan ramah lingkungan
Ternyata, konsep ramah lingkungan dari desain realme GT 2 Pro pun sampai ke kotak penjualannya. Berdasarkan penelitian di University of California, sebanyak 40 persen produksi plastik dunia digunakan untuk membuat material kemasan (packaging) yang hanya digunakan satu kali kemudian dibuang.
Packaging dari smartphone realme GT 2 Pro ini menggunakan bahan yang mudah didaur ulang dan soy ink tersertifikasi International Sustainability and Carbon Certification, serta mengurangi pemakaian plastik dari 21,7% menjadi 0,3%.
Artikel Rekomendasi