PT Waskita Karya Targetkan Penjualan Tol Becakayu Selesai Oktober Tahun Ini

- 7 September 2020, 11:52 WIB
Logo Waskita Karya. (PT Waskita Karya)
Logo Waskita Karya. (PT Waskita Karya) /PT Waskita Karya

JAKSELNEWS.COM - PT Waskita Karya (Persero) Tbk yakin program divestasi ruas tol miliknya akan berjalan dengan lancar untuk mendukung kinerja emiten konstruksi berkode saham WSKT di situasi Covid-19 ini. 

Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk Taufik Hendra Kusuma dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (6/9) menjelaskan apabila seluruh program divestasi tol tahun ini berjalan lancar, perseroan diperkirakan akan dapat mengurangi utang sekitar Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun.

"Transaksi divestasi ruas tol itu membutuhkan waktu. Prosesnya bisa mencapai lebih dari enam bulan karena investor harus melakukan due diligence dan ada persyaratan governance yang harus dipenuhi. Namun kami optimis program divestasi ini akan berhasil sehingga kinerja tahun depan lebih baik," Kata Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk Taufik Hendra Kusuma, dikutip dari Antara.

Waskita Toll Road melakukan divestasi 30 persen kepemilikan saham di PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) sebesar Rp 550 miliar dengan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) pada 31 Agustus 2020 lalu untuk pelepasan kepemilikan ruas jalan tol becakayu.

"Kami targetkan finalisasi transaksi di September atau Oktober tahun ini," ujar Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk Taufik Hendra Kusuma.

Berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2020 yang dipublikasikan, Waskita Karya mencatatkan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp 8,04 triliun. Walaupun mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pendapatan ini merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan tiga emiten BUMN konstruksi lainnya.

"Dari sisi operasional, Waskita membuktikan tetap dapat mempertahankan profitabilitas di tengah Pandemi," kata Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk Taufik Hendra Kusuma.

Emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Desember 2012 itu mencatatkan Laba sebelum Beban Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 1,2 triliun. Meskipun meraih pendapatan usaha tertinggi dan EBITDA positif, Waskita Karya juga mencatatkan rugi sebesar Rp 1,1 triliun. 

Direktur Keuangan PT Waskita Taufik juga menjelaskan kerugian tersebut lebih disebabkan besarnya beban bunga investasi jalan tol.

Halaman:

Editor: Setiawan R

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini