WHO Minta ke Beberapa Negara untuk Berbagi Calon Vaksin dengan Negara Berkembang

- 19 Agustus 2020, 10:38 WIB
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Pikiran-rakyat.com/Reuters)
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Pikiran-rakyat.com/Reuters) /Pikiran-rakyat.com/Reuters

"Berbagi persediaan terbatas secara strategis dan global sebenarnya merupakan kepentingan nasional masing-masing negara," lanjut Tedros.

Sudah ada 92 negara miskin tertarik dan mengharapkan fasilitas yang ditawarkan COVAX. Saat ini, 80 negara maju yang sudah setuju untuk mendanai skema tersebut.

"Namun, beberapa negara menunggu tenggat waktu 31 Agustus sebelum membuat komitmen karena persyaratan fasilitas masih diselesaikan," kata Bruce Aylward, yang memimpin inisiatif Accelerator ACT WHO, dilansir Jakselnews.com pada Rabu, 19 Agustus 2020 dari artikel galamedia.pikiran-rakyat.com berjudul WHO Menyerukan Agar Sejumlah Negara Tidak Memperlambat Pandemi Covid-19 di Dunia.

"Kami telah melakukan lebih banyak diskusi dengan kelompok yang lebih luas untuk mengatasi apa yang mungkin menjadi hambatan untuk berkolaborasi, masalah seputar harga, masalah seputar waktu, masalah seputar ekspektasi nasional," lanjut Aylward.

Saat ini sudah terdapat 12 vaksin yang telah diuji coba kepada manusia dan telah memasuki tahap akhir.

Sisanya, lebih dari 150 vaksin masih dalam masa pengembangan.***

Halaman:

Editor: Setiawan R

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini