Cerita Tri Rismaharini Saat Dipanggil Istana untuk Jabat Menteri Sosial

23 Desember 2020, 17:49 WIB
Presiden Joko Widodo menugaskan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial. (Antara/Yudhi Mahatma) /Antara/Yudhi Mahatma

JAKSELNEWS.COM - Hari ini, Rabu, 23 Desember 2020, Presiden Joko Widodo melantik Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari P Batubara.

Saat menghadiri pelantikan enam menteri, Risma menggunakan kebaya merah terang, masker warna merah, dan face shield. 

Tri Rismaharini tahu akan menjadi Menteri Sosial dua hari sebelum dilantik.

"Jadi saya dihubungi Pak Mensesneg Senin (21 Desember 2020), Senin siang sekitar jam 3, kemudian disampaikan, 'Bu Risma besok diminta ke Istana’," kata Risma di Istana Negara Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020. Sebagaimana dikutip Jakselnews.com dari artikel Pikiran Rakyat yang berjudul Tri Rismaharini Bercerita Saat Dapat Panggilan Mendadak dari Istana untuk Jabat Menteri Sosial.

Ia berkata bahwa langsung mengiyakan hal tersebut dan pergi ke Jakarta.

"Jadi Selasanya saya sudah di Jakarta," kata Risma.

“Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Ditjen kependudukan untuk 'updating' data tentang penerima bantuan," sambungnya.

Ia mengatakan bahwa data mengalami selisih di lapangan dan akan segera diperbaharui.

"Karena ya memang pasti ada selisih, hari ini 'diupdate; ada yang meninggal, pindah dan sebagainya, itu yang harus akan kita terus tangan dan akan kita lakukan dengan transparan," ucap Risma, sebagaimana dilansir Antara.

Risma juga akan mengubah metode pemberian bantuan dengan menggunakan metode elektronik untuk pemberian bantuan.

"Dan tidak ada tunai tapi akan kami gunakan semua transaksi elektronik, juga masukan-masukan dari daerah kami akan gunakan elektronik yang cepat sehingga perbaikan-perbaikan data dapat segera kami lakukan sehingga efektivitas data terjaga," ucap Risma.

Adi Sutarwijono, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menilai Tri Rismaharini yang menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) merupakan kebanggaan bagi warga Ibukota Provinsi Jawa Timur.

"Tentu ini menjadi kebanggaan bagi warga Surabaya karena Bu Risma telah dianggap ibu atau emak bagi Arek-Arek Surabaya," kata Adi di Surabaya.

Risma menghasilkan rekam jejak baik untuk berbagai inovasi kebijakan yang dinikmati warga Surabaya, seperti program pemberian paket makanan setiap hari bagi warga usia lanjut, warga disabilitas dan anak-anak yatim piatu selama 10 tahun terakhir.

Ia juga membawa nama Surabaya harum di berbagai forum nasional dan di tingkat dunia. Keberhasilan memperkuat pembangunan Surabaya, yang maju dan humanis, telah sering diprensentasikan Risma di forum-forum internasional.

"Ibu Risma terbukti tangguh memimpin Surabaya menghadapi pandemi Covid-19, sehingga situasi Surabaya semakin membaik," kata Adi.***

Penulis: Zihan Berliana Ram Ghani

Editor: Setiawan R

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler