Indonesia Menempati Posisi Tertinggi Kematian Pada Anak Akibat Covid-19

- 19 Juni 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi - Virus corona varian delta dari India mulai merajalela di Jakarta, inilah gejala dan tanda-tanda kehadirannya
Ilustrasi - Virus corona varian delta dari India mulai merajalela di Jakarta, inilah gejala dan tanda-tanda kehadirannya /Pixabay/Shazzadull_Alam /

JAKSELNEWS.COM - Aktivitas masyarakat pada saat libur panjang Idul Fitri 1442H/2021M lalu, mengakibatkan kasus aktif Covid-19 melonjak tinggi di beberapa daerah. Parahnya, lonjakan kasus virus ini tak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga pada anak-anak.

Saat ini data terbaru yang diketahui Pemrov DKI Jakarta per-tanggal 17 Juni 2021, tercatat ada 661 kasus Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun dan ada 144 kasus diantaranya anak di bawah lima tahun (Balita). Ditambah lagi hingga saat ini tidak semua rumah sakit menyediakan perawatan khusus bagi anak-anak yang terinfeksi Covid-19.
 
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Bhakti Pulungan, mengatakan bahwa sampai saat Intensive Care Unit (ICU) khusus anak tidak tersedia di beberapa rumah sakit.
 
 
"ICU khusus anak belum banyak dimiliki rumah sakit. Lalu, saat ini sumber daya manusia (SDM) juga jumlahnya menurun termasuk dokter dan perawat. Selain itu obat-obatan khusus anak juga tidak tersedia di banyak fasilitas kesehatan (Faskes). Banyak hal yang bisa membuat kita collapse,” ujar dr. Aman.
 
Kendati demikian, dari data IDAI juga menunjukkan bahwa vatality rate kasus Covid-19 pada anak di Indonesia itu 3 sampai 5 persen. "Dengan data tersebut, Indonesia menempati posisi pertama kematian pada anak akibat Covid-19 di dunia," lanjut dr Aman.***
 

Editor: Husain F.P


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini