JAKSELNEWS.COM- Merespons penurunan muka tanah (land subsidence) Jakarta yang menjadi isu nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen membangun 3 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Langkah ini sekaligus untuk memenuhi target melayani 100% warga DKI Jakarta dengan air perpipaan pada 2030.
Kolaborasi pencegahan land subsidence dan pemenuhan kebutuhan air perpipaan ini dilakukan Kementerian PUPR bersama Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU).
“Sinergi Dan Dukungan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta” yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan.
Baca Juga: Diperpanjang 2 Pekan Lagi, PPKM Berlangsung sampai 17 Januari
Saat ini kondisi cakupan layanan air minum perpipaan DKI Jakarta baru mampu memenuhi cakupan layanan seluas 64% dan menyuplai 20.725 liter per detik air untuk 908.324 sambungan pelanggan.
Akibatnya masyarakat yang tidak memiliki akses air minum perpipaan cenderung menggunakan air tanah secara terus menerus sehingga menjadi penyebab penurunan muka tanah secara cepat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan untuk menjawab kebutuhan air warga DKI Jakarta, Kementerian PUPR akan membangun 3 SPAM Regional.
Ketiga SPAM SPAM Regional Jatiluhur I berkapasitas 4.000 liter/detik yang akan menambah 13% layanan, SPAM Karian - Serpong berkapasitas 3.200 liter/detik menambah 10% layanan dan SPAM Juanda II berkapasitas 2.054 liter/detik yang menambah 7% layanan.
Artikel Rekomendasi