Indonesia Jadi Acuan Dunia untuk Penanganan Pandemi dan Kebangkitan Pariwisata

- 6 Mei 2022, 10:48 WIB
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno /

JAKSELNEWS.COM - Indonesia saat ini menjadi acuan dunia dalam penanganan pandemi COVID-19 dan keberhasilan dalam membangkitkan sektor pariwisata setelah dua tahun dihantam pandemi.

"Di Indonesia lebih dari 34 juta orang dengan mata pencaharian bergantungpada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga Uno usai memberikan sambutan di event 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang digelar oleh United Nations General Assembly Hall, New York Amerika Serikat, Rabu 4 September 2022.

Ia mengatakan pandemi membuat pergerakan turis internasional turun 73 persen dibanding dari level pra-pandemi tahun 2019. Penting bagi setiap negara untuk mengubah konsep industri pariwisata yang lebih berkelanjutan.

Dengan pariwisata global yang mulai tumbuh pascapandemi, sekarang saatnya untuk memulai transformasi ini. 

Baca Juga: 100 Rekomendasi Nama Bayi Laki-laki Islami yang Cocok untuk Orang Tua


Ia mengungkapkan Indonesia melihat tren positif dalam perjalanan dan pariwisata global dengan pertumbuhan 130 persen pada Januari 2022, dibandingkan dengan tahun 2021. 

"Namun, kami tidak boleh berpuas diri. Sangat penting bagi kita untuk tidak kembali ke pendekatan bisnis seperti biasa. Kita harus membangun kembali industri pariwisata dengan lebih baik, lebih berkelanjutan, dan lebih tangguh," katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan elemen-elemen yang saling berhubungan.

Pertama adalah pendekatan multi-stakeholder. Dalam mengembangkan sektor pariwisata berkelanjutan, maka tidak bisa melakukannya sendiri. Baik sektor publik maupun swasta perlu terlibat dan berkolaborasi satu sama lain, serta dengan masyarakat lokal.

Baca Juga: Pelajari dan Ketahui Perihal Rukun Iman dan Rukun Islam

"Baik sektor swasta maupun publik perlu fokus untuk memiliki tujuan yang terukur dan metrik yang sebanding. Komponen-komponen ini sangat penting untuk perbaikan jangka panjang dan akuntabilitas pariwisata berkelanjutan," kata Sandiaga. 


Kedua, perlunya penguatan peran masyarakat sebagai agen perubahan transformasi pariwisata.


“Dengan program ‘Desa Wisata’ kami mengintegrasikan akomodasi lokal, daya tarik, dan saling melengkapi di bawah koordinasi pemerintahan desa dibungkus dengan kearifan lokal,” kata Sandiaga.

Program ini menurut dia, terbukti mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa, seperti terlihat di Desa Wisata Penglipuran di Bali yang menghasilkan pendapatan lebih dari 1,45 juta dolar AS pada tahun 2020.

 

Dan terakhir, untuk memastikan sektor pariwisata yang tangguh, penting dipastikan agar pergerakan orang dan perjalanan dapat terus berlangsung dengan aman bahkan di masa pandemi.


"Dalam konteks ini, kita perlu membahas lebih lanjut tentang bagaimana kita dapat menyelaraskan kesehatan standar protokol untuk perjalanan lintas batas," ungkapnya. ***

Editor: Ariyanti

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x