Kabar Baik! 30 Juta Vaksin COVID-19 akan Segera Diterima Indonesia, Ini Harganya

- 16 September 2020, 09:21 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay) /Pixabay

JAKSELNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa 30 juta dosis vaksin COVID-19 akan diterima Indonesia pada kuartal IV tahun ini.

Jika hal tersebut dapat direalisasikan, maka pada kuartal I tahun 2021 sudah mulai dapat dilakukan vaksinasi.

"30 juta sudah komitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV (2020) sehingga di kuartal (2021) kita bisa melakukan vaksinasi subjek kepada keberhasilan dalam pengetesan clinical trial," ungkap Airlangga dalam diskusi daring di Jakarta.

Dilansir Jakselnews.com dari artikel Bekasi.Pikiran-Rakyat.com berjudul Menko Airlangga Hartarto Sebut 30 Juta Vaksin COVID-19 Akan Diterima pada Kuartal IV 2020, Airlangga yang diketahui juga sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menyatakan bahwa pemerintah menargetkan agar Indonesia mendapatkan akses antara 250 juta hingga 300 juta dosis vaksin COVID-19 hingga tahun depan.

"Pemerintah sudah melakukan uji klinis vaksin bukan hanya di Indonesia tapi juga di China, Brazil, Bangladesh, dan Turki. Ini diharapkan selesai pada Desember, (2020)," jelas Airlangga.

Selain itu, ia juga menjelaskan target tersebut akan dicapai melalui 10 sumber yakni Sinovac, G-41/Wuhan Institute Biological Products/Sinopharm, dan AstraZaneca. Kemudian juga GAVI/CEPI, dan CanSino Biological Inc./Beijing Institute Technology.

"Harga vaksin dari GAVI/CEPI diperkirakan akan lebih rendah sekitar 3 sampai 5 dolar AS (Amerika Serikat) sedangkan Sinovac antara 10 sampai 20 dolar AS," ucap dia.

Sementara juga, dari BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer, Modena/NIAID (Nation Institute of Allergy and Infectious Diseases). Serta Arcturus Therapeutics/Duke-NUS, Genexine Korea, dan Vaksin Merah Putih.

"Pengembangan vaksin kita sendiri yaitu Vaksin Merah Putih ini diharapkan masuk dalam fase ketiga di pertengahan atau kuartal III 2021," katanya.

Ia juga menuturkan bahwa nantinya pemberian vaksin kepada masyarakat akan berbeda-beda.

Karena ada vaksin yang hanya butuh satu kali suntik dan ada yang dua kali suntik.

"Ada yang satu kali dan dua kali. Sinovac tampaknya dua kali. Kemudian ada Sinopharm diperkirakan satu kali sehingga akan berbeda metode dan harganya." Airlangga menjelaskan.***

Editor: Setiawan R

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x