Beri Layanan Terbaik kepada Masyarakat Indonesia, Telkom Ajak Netflix

- 18 Januari 2021, 18:31 WIB
Ilustrasi karyawan Telkom.
Ilustrasi karyawan Telkom. /Dok. Telkom/

Direktur Consumer Service Telkom FM Venusiana R. mengatakan, “Saat ini pelanggan IndiHome 8 juta, tetapi device connected atau perangkat yang terhubung dengan IndiHome selama pandemi sejumlah 66 juta, artinya Wifi IndiHome menjadi pusat koneksi di rumah untuk kegiatan masyarakat.”

Ia menambahkan, untuk kenyamanan layanan, Telkom selalu menjaminkan kapasitas infrastruktur dan bandwidth mereka. Telkom juga berharap agar semua masyarakat saling mendukung, bijak dalam menggunakan internet, dan para penyedia konten dapat bekerja sama dengan operator internet untuk meningkatkan layanan mereka kepada masyarakat.

Ada tiga cara layanan konten atau layanan Over-the-Top (OTT) yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia, antara lain dengan cara direct peering (sambungan langsung antara operator Internet dengan Penyedia OTT), Content Delivery Network atau CDN (penyedia OTT dapat menyewa CDN milik operator internet), dan melalui gateway Internet Exchange atau IX (menggunakan saluran bandwidth internasional milik operator internet yang dapat dilewati oleh semua penyedia OTT dengan peluang yang sama).

Netflix menyalurkan kontennya dengan menggunakan cara ketiga, yaitu melalui Internet Exchange (IX) di Global sehingga bandwidth yang terhubung ke IX digunakan secara bersamaan dengan konten lainnya yang belum mempunyai direct peering ataupun CDN di Indonesia sejak Telkom membuka kembali layanan Netflix pada layanan fixed broadband IndiHome Juli 2020.

Akibatnya, performansi kualitas Netflix tergantung pada kondisi pipa bandwidth tersebut. Di sisi yang berlawanan, Telkom juga perlu menjaga akses dari pelanggan ke arah konten yang lain.

Berkaitan dengan informasi yang disampaikan di situs Netflix yang mengarahkan opini masyarakat dengan Rangking Kecepatan, maka itu cara yang kurang bijak di saat diskusi terkait penyediaan layanan berkualitas sedang dilakukan B2B (Business to Business) antara dua perusahaan. 

Telkom juga menjamin tidak adanya perbedaan perlakuan untuk semua Over-the-Top (OTT) termasuk Netflix ketika menggunakan Internet Exchange (IX) atau saluran bandwidth internasional milik Telkom.

Harapan Telkom, OTT asing, seperti Netflix, dapat menyimpan dan memproses datanya di Indonesia bukan di luar negeri karena terdapat berbagai dampak negatif yang terjadi jika data center berada di luar negeri. Di antaranya, tidak adanya kedaulatan data atau rawan disalahgunakan oleh pihak lain, cadangan devisa Indonesia semakin terkuras, dan jika ada masalah teknik tidak dapat diselesaikan dengan cepat.

“Jika kondisi ini dibiarkan, belanja modal dan beban operasi hanya habis untuk peningkatan kapasitas jaringan demi Netflix saja. Ini semua ditanggung Telkom. Sementara dari Netflix tak ada upaya apapun, monopoli penggunaan bandwidth oleh Netflix saat ini sudah sangat besar dan diskriminatif," ungkap Dian Rachmawan selaku Direktur Wholesale & International Service Telkom.

Sejauh ini, Telkom sudah menawarkan solusi kerja sama kepada Netflix untuk menggunakan direct peering atau Content Delivery Network (CDN), namun sampai saat ini tidak ada tanggapan apapun dari pihak Netflix. Solusi tersebut memiliki tujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kontribusi pajak dari penyedia OTT dari luar negeri. 

Halaman:

Editor: Setiawan R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x