HSBC Percepat Poros Asia demi Dongkrak Keuntungan, Artinya?

- 24 Februari 2021, 12:01 WIB
Simbol HSBC. (Instagram.com /@hsbc)
Simbol HSBC. (Instagram.com /@hsbc) /Instagram.com /@hsbc

Pada saat yang sama HSBC mendapati dirinya dipanggil oleh media pemerintah China karena memberikan informasi yang membantu mengarah pada penangkapan seorang eksekutif puncak Huawei di Kanada. HSBC mengatakan harus mematuhi hukum di setiap yurisdiksi tempat mereka beroperasi.

"Lingkungan geopolitik tetap menantang - khususnya untuk bank global seperti HSBC - dan kami terus memperhatikan potensi dampak yang dapat ditimbulkannya pada strategi kami, "kata ketua Malcolm Tucker.

Baca Juga: Video Pak Tarno Jalan Kaki Viral, Sepi Job Sulap, Kini Jadi Tukang Pijat

Terlepas dari komplikasi tersebut, HSBC tampaknya akan menangani semua masalah di Hong Kong. Menurut Bloomberg dan Financial Times, bank tersebut berencana untuk memindahkan tiga eksekutif puncaknya dari London ke Hong Kong dalam beberapa bulan mendatang. Ketiganya secara kolektif mengepalai kekayaan dan perbankan pribadi, perbankan dan pasar global, dan perbankan komersial global.

Strategi terbaru datang hanya 12 bulan setelah HSBC mengumumkan perombakan di seluruh dunia untuk memangkas 35.000 pekerjaan pada tahun 2022, terutama di divisi Eropa dan Amerika yang kurang menguntungkan. 

Pemotongan pekerjaan mewakili sekitar 15 persen dari tenaga kerja global bank. HSBC juga bertujuan untuk memotong jejak kantornya sebesar 40 persen dalam jangka panjang, kata bank dalam presentasi analis yang menyertai hasil setahun penuh tanpa memberikan rincian lebih lanjut. 

Baca Juga: Semarang Terendam Banjir, Ganjar Pranowo: Saya yang Salah

HSBC telah menghabiskan satu tahun dengan sia-sia untuk menjual cabang ritel Prancisnya dan Financial Times pada hari Selasa, 23 Februari 2021 melaporkan bahwa mereka juga berencana untuk mengakhiri bisnis perbankan konsumen di AS. 

Bank tersebut mengatakan pada hari Selasa bahwa laba sebelum pajak yang disesuaikan dikurangi setengahnya pada kuartal keempat menjadi US $ 2,2 miliar, meskipun itu lebih baik dari perkiraan US $ 1,8 miliar berkat pemberi pinjaman yang menekan biaya sebagai bagian dari restrukturisasi besar yang telah dimulai. 

Ia juga mengatakan akan mulai membayar dividen, sebesar US $ 0,15, setelah pejabat Inggris mencabut larangan pembayaran yang diberlakukan tahun lalu untuk menjaga neraca di puncak kepanikan pandemi.***

Halaman:

Editor: Setiawan R

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah