Bisnis E-Commerce Semakin Menjanjikan

- 20 Maret 2022, 09:55 WIB
Ilustarasi E Commerce Bisnis
Ilustarasi E Commerce Bisnis /Pixabay/akashjoshi772

Bank Indonesia dalam laporannya belum lama ini memproyeksikan, bisnis e-commerce bisa menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp530 triliun pada tahun ini, naik dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp403 triliun.

“Perkembangan industri e-commerce saat ini tumbuh lebih cepat dari prediksi banyak pihak. Masyarakat merasakan manfaat dan efisiensi yang ditawarkan industri e-commerce, sehingga mendorong pertumbuhan yang luar biasa dari seller, konsumen, dan juga transaksi,” ujar Ketua Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga dalam siaran persnya, belum lama ini.

Menurutnya, proyeksi pertumbuhan tersebut sejalan dengan pergeseran gaya hidup masyarakat ke arah digital, serta semakin berkembangnya digitalisasi sistem pembayaran. "Tahun lalu pertumbuhan e-commerce kita year-on-year menyentuh angka hampir 50 persen. Pertumbuhan ini bagus sekali," kata Bima Laga.

Transformasi model bisnis di sektor perdagangan yang kini mulai beralih dengan medium digital juga disadari oleh pemerintah. Kini semuanya sudah menggunakan medium tersebut untuk memperlancar bisnisnya.

Baca Juga: Pemerintah Tidak Terburu-buru Melakukan Transisi dari Pandemi ke Endemi

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun memprediksi, nilai ekonomi digital nasional Rp5.718 triliun pada 2030. Dari total nilai ekonomi digital sebesar itu, porsi e-commerce berkontribusi paling besar, yakni 34 persen atau Rp1.908 triliun.

Proyeksi dari Muhammad Lutfi itu tak berbeda jauh dengan data yang pernah diungkapkan Google, Temasek, dan Bain & Company dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2021. Mereka memperkirakan, nilai ekonomi digital Indonesia USD70 miliar atau Rp 997 triliun tahun ini.

Nilainya diprediksi melonjak menjadi USD146 miliar atau sekitar Rp2.080 triliun pada 2025. Lalu naik lagi menjadi USD330 miliar atau setara Rp4.736 triliun pada 2030.

Meskipun porsi e-commerce cukup besar dalam konteks ekonomi digital, yakni mencapai 34 persen, tentu jasa layanan lainnya juga memberikan sumbangan terhadap tumbuhnya ekonomi digital tersebut.

Lutfi pun menjelaskan, sektor business to business (B2B) juga tak kalah penting memberikan sumbangan terhadap ekonomi digital. Sumbangannya mencapai 13 persen atau Rp763 triliun.

Halaman:

Editor: Ariyanti


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x