Bisnis E-Commerce Semakin Menjanjikan

- 20 Maret 2022, 09:55 WIB
Ilustarasi E Commerce Bisnis
Ilustarasi E Commerce Bisnis /Pixabay/akashjoshi772

Lalu pariwisata 10 persen (Rp 575 triliun), corporate services 9 persen (Rp529,9 triliun), dan konten digital 9 persen (Rp515,3 triliun). Kemudian kesehatan 8 persen (Rp471,6 triliun), mobility 7 persen (Rp401 triliun), dan housing 4 persen (Rp204,2 triliun).

Sisanya, yakni masing-masing 3 persen public services (Rp175 triliun) dan pendidikan (Rp160,4 triliun). Meski begitu, sektor kesehatan dan pendidikan dinilai paling mengubah kondisi masyarakat.

“Keduanya menjadi game changer dan menyelamatkan Indonesia," kata Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi dalam seminar bertajuk ‘Empowering SMEs to Recover Stronger’, Jumat (11/3/2022). 

Menurutnya, adanya digitalisasi juga mempermudah akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui teknologi finansial. Pada 2030, Kemendag memperkirakan, nilai ekonomi digital layanan antar-bisnis dapat mencapai Rp763 triliun.

Namun, di tengah semakin mudahnya proses bisnis melalui platform digital, seperti disampaikan idEA, mereka tidak memungkiri platform perdagangan berbasis digital juga dibanjiri jualan produk palsu atau bajakan. Menjadi tanggung jawab IdEA untuk ikut memeranginya.

Wajar saja, asosiasi itu juga mengimbau anggotanya untuk turut memerangi. Caranya, dengan menghapus produk-produk yang melanggar hak cipta di semua platform e-commerce.

"IdEA rutin untuk mengingatkan para anggotanya untuk tetap berhati-hati dan mengawasi segala bentuk penjualan yang ada di e-commerce anggota kami dengan mengikuti peraturan yang ada," kata Ketua Umum IdEA Bima Laga dalam keterangannya, Kamis (24/2/2022).***

 

Halaman:

Editor: Ariyanti


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x