“Jika melihat pergerakan yang ada sebelumnya, data menunjukkan potensi kenaikan itu paling lama 1-2 bulan. Melihat hal itu, cukup berisiko bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana membeli emas untuk berinvestasi. Sekarang harga tinggi, belum tentu besok juga meskipun trennya naik,” ujar Teguh sebagaimana dikutip Jakselnews.com dari artikel Pikiran-rakyat.com berjudul Harga Emas Nyaris Rp1 Juta, Ekonom Peringatkan Investasi Emas Tidak Disarankan Saat Ini
Pada kondisi normal, seharusnya pergerakan harga emas berbanding terbalik dengan kurs Rupiah, di mana seharusnya harga emas turun ketika nilai rupiah mencatat penguatan seperti beberapa pekan terakhir.
“Kondisi yang terjadi saat ini merupakan sentiment pelaku pasar yang menganggap ada suatu risiko. Lebih mengarah ke nuansa spekulatif yang mengharapan return dari perubahan harga emas,” katanya.
Resesi Singapura dan juga proyeksi ekonomi Indonesia yang akan negatif di kuartal III juga mempengaruhi psikologi pasar. Padahal, potensi akan naik terus bisa dikatakan kecil.
“Kuartal III ini akan menjadi kunci apakah akan lepas dari jurang resesi atau tidak. Pemerintah Indonesia kita lihat cukup memprioritaskan ekonomi yang harapannya akan menyelamatkan perekonomian. Jika berhasil diselamatkan, risiko perekonomian diperkirakan akan turun pada kuartal III dan IV sehingga akan berimbas ke harga emas. Potensi emas akan naik terus itu kecil,” tutupnya.***
Editor: Setiawan R.
Sumber: Pikiran-Rakyat.com
Artikel Rekomendasi