Pemerintah Lakukan Dua Strategi Pembangunan Sektor Pertanian

- 23 Maret 2021, 14:23 WIB
Petani memperlihatkan telepon seluler yang berisi aplikasi Pertanian Modern 4.0 teknologi RiTx Soil & Weather Sensor (sensor tanah dan cuaca) di Besuki, Situbondo, Jawa Timur (ANTARA FOTO/ Seno)
Petani memperlihatkan telepon seluler yang berisi aplikasi Pertanian Modern 4.0 teknologi RiTx Soil & Weather Sensor (sensor tanah dan cuaca) di Besuki, Situbondo, Jawa Timur (ANTARA FOTO/ Seno) /ANTARA FOTO/ Seno

JAKSELNEWS.COM – Pemerintah fokuskan pertanian digital dan pengolahan komoditas untuk nilai tambah dalam program pembangunan jangka menengah yang berlaku hingga 2024.

Hal itu tertuang dalam RPJMN 2020-2024 yang terdapat dua strategi, yaitu meningkatkan ketersediaan akses dan kualitas konsumsi pangan serta meningkatkan nilai tambah, tenaga kerja, dan investasi di sektor riil dan industrialisasi.

Strategi pertama yang ditingkatkan adalah kualitas konsumsi, keamanan serta fortifikasi dan biofortifikasi pangan. Strategi tersebut berbeda jauh dari RPJMN sebelumnya yang banyak berorientasi hanya pada produk.

Baca Juga: Jatinangor Research Institute Ungkap Nasib Petani Sayuran Organik di Era Digital

Selain itu, ada peningkatan pada produktivitas sumber daya manusia yang berkelanjutan di bidang pertanian dan kepastian pasar, peningkatan produktivitas sumber daya pertanian berkelanjutan dan digitalisasi pertanian, serta perbaikan tata kelola sistem pangan nasional.

Sebelumnya pada 18 Februari 2021, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Microsoft Indonesia untuk mengembangkan serta memperkuat ekosistem pertanian berbasi data digital secara nasional.

MoU tersebut dinilai dapat membantu meningkatkan distribusi informasi dan produktivitas yang lebih tinggi, mulai dari membangun platform kolaboratif, menangkap kumpulan data pertanian seperti hasil panen, data cuaca, permintaan pasar dan harga, hingga membangun model machine learning.

Baca Juga: Petani Lebih Pilih Pupuk Kimia Dibanding Pupuk Organik, Komisi VI DPR: Khawatir Produksi Lahan Tidak Maksimal

Selanjutnya pada strategi kedua, pemerintah menekan nilai tambah dari produk pertanian dengan pengolahan hasil pertanian, kehutanan, perikanan kelautan, dan nonagro yang terintegrasi dari hulu ke hilir. ***

Editor: Setiawan R

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x