Surplus Neraca Perdagangan Desember 2021, Tertinggi dalam 15 Tahun

- 18 Januari 2022, 10:54 WIB
Ekspor  meningkat selama pandemi, memperbaiki neraca perdagangan.
Ekspor meningkat selama pandemi, memperbaiki neraca perdagangan. /Humas Jateng

JAKSELNEWS.COM - Indonesia mencatat surplus sebesar 1,02 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) Desember 2021. Angka ini membawa tren surplus dapat dipertahankan sejak Mei 2020 atau selama 20 bulan berturut-turut.

Sepanjang 2021, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 35,34 miliar Dolar AS. Nilai surplus tersebut merupakan rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir atau sejak 2006, di mana pada tahun tersebut nilai surplus mencapai 39,37 miliar Dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto, dikutip dari laman Kemenko Ekonomi mengatakan kinerja ini akan meningkatkan resiliensi sektor eksternal Indonesia.  “Sehingga semakin kuat menghadapi berbagai tantangan yang diperkirakan masih berlanjut di tahun ini,” ujar Selasa (18/01/2022).

Kinerja surplus sepanjang 2021 ditopang dari nilai ekspor yang mencapai 231,54 miliar Dolar AS atau tumbuh double digit sebesar 41,88 persen (year-on-year atau yoy). Hilirisasi komoditas unggulan, seperti turunan produk crude palm oil (CPO), berhasil mendorong performa ekspor Indonesia.

 Hal tersebut tercermin dari ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) yang sepanjang 2021 mencapai 32,83 miliar Dolar AS atau meningkat sebesar 58,48 persen (yoy).

Baca Juga: Banyak yang Investasi Logam Mulia, ANTAM Jual 29,28 Ton Emas Tahun 2021

Selain CPO, hilirisasi komoditas nikel juga memperkuat performa ekspor Indonesia, dengan pertumbuhan ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya (HS 75) mampu tumbuh sebesar 58,89 persen (yoy) menjadi sebesar 1,28 miliar Dolar AS.

Lebih lanjut, dari 10 besar komoditas utama ekspor, komoditas bijih logam, terak, dan abu (HS 26) mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 96,32 persen (yoy) menjadi sebesar 6,35 miliar Dolar AS. Diikuti oleh ekspor komoditas besi dan baja (HS 72) yang juga naik signifikan mencapai 92,88 persen (yoy) menjadi senilai 20,95 miliar Dolar AS.

“Pencapaian ini mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Tercermin pula dari meningkatnya penciptaan nilai tambah pada sektor manufaktur. Terbukti secara kumulatif, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari – Desember 2021 naik 35,11 persen (yoy) menjadi sebesar 177,11 miliar Dolar AS,” kata Airlangga.

Halaman:

Editor: Ririn Wulandari

Sumber: Kemenko Bidang Perekonomian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x