Ini Sejarah dan Fakta Ondel-ondel yang Tak Banyak Orang Tahu

- 15 Januari 2022, 18:53 WIB
Ondel-ondel
Ondel-ondel /nSeika/Creative Commons

JAKSELNEWS.COM - Kamu, khususnya warga Jakarta pasti tak asing dengan keberadaan boneka raksasa, ondel-ondel.

Dengan tinggi sekitar 2,5 meter, ondel-ondel kerap hadir di jalanan sebagai penghibur. Ondel-ondel juga kerap hadir dalam pesta rakyat masyarakat Betawi, terutama saat perayaan ulang tahun Kota Jakarta.

Tapi tahukah kamu, selain dikenal sebagai pertunjukan rakyat yang menghibur awalnya keberadaan ondel-ondel adalah sebagai penolak bala.

Dilansir dalam situs Indonesia Kaya, disebutkan ondel-ondel semula bernama barongan dianggap sebagai perwujudan danyang desa.

“Barongan dijadikan perwujudan leluhur penjaga kampung. Kerena fungsi barongan yang sakral untuk pelindung kampung dan penghalau segala musibah, barongan harus terlihat berwibawa dan menakutkan,” catat Mita Purbasari Wahidiyat dalam “Ondel-ondel Sebagai Ruang Negosiasi Kultural Masyarakat Betawi”, disertasi pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta tahun 2019.

Baca Juga: Beli Mesin Produksi Dalam Negeri, IKM Dapat Fasilitas Diskon 40%, Simak Syaratnya


Tentu saja proses pembuatan ondel-ondel juga tidak boleh sembarangan karena fungsinya sebagai penolak bala. Ada ritual-ritual khusus yang harus dilakukan dalam prosesnya.

Ritual-ritual itu antara lain adalah pembuat ondel-ondel harus menyediakan sesaji khusus, kembang tujuh rupa dan bubur sumsum. Hal ini dimaksudkan agar ritual tolak bala bisa dilaksanakan dengan baik.

Salah satu ritual tersebut adalah ketika satu daerah mengalami wabah penyakit, dilakukan arak-arakan ondel-ondel dengen mengelilingi kampung sehingga wabah penyakit diharapakan segera mereda.

“Pembuatan ondel-ondel dengan menerapkan ritual seperti itu masih berlangsung hingga 1980-an. Namun setelah masa itu, proses ritual tersebut mulai ditinggalkan sejalan dengan bergesernya fungsi ondel-ondel,” catat Kemdikbud seperti dilansir dari Indonesia Kaya.

Biasanya, boneka raksasa ondel-ondel ini akan diarak dengan mengenakan pakaian adat Betawi dengan diiringi musik tanjidor seperti gendang kempul, gong dan terompet.

Baca Juga: Memiliki Hobi Nonton Anime? Simak Istilah, Genre, Keunikan, Platform, hingga Sejarahnya

Di samping itu, pementasan ondel-ondel biasanya juga diiringi oleh pertunjukan pencak silat Betawi.

Dilansir dari Indonesia Kaya, menurut data di Peta Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), seorang pedagang asal Inggris mencatat keberadaan ondel-ondel sudah ada sejak tahun 1605.

Nama ondel-ondel sendiri diperkirakan menjadi populer saat Benyamin Sueb menyanyikan lagu “Ondel-ondel” pada 1970-an. Sejak itulah kata ondel-ondel menggantikan barongan.

Perubahan juga terjadi pada fungsi ondel-ondel. Ondel-ondel mulai hadir dalam bentuk seni pertunjukan.

Apalagi setelah Gubernur Ali Sadikin mencanangkan ondel-ondel sebagai ikon Jakarta.

Wajah ondel-ondel yang semula menakutkan dan berbau mistis pun mengalami perubahan. Ondel-ondel juga mulai menghiasi gedung-gedung atau kantor pemerintahan di Jakarta hingga kini. ***

Editor: Ariyanti

Sumber: Indonesia Kaya


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini