Amerika Serikat Tetap Berikan Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan

4 September 2021, 18:39 WIB
Ilustrasi foto bendera Amerika Serikat /Pixabay/Capri23auto

JAKSELNEWS.COM - Kongres Amerika Serikat (AS) dikabarkan bakal biayai PBB dan badan-badan lain untuk beri bantuan kemanuasiaan ke rakyat Afghanistan.

Akan tetapi, biaya dari Kongres AS ke PBB ini tidak akan melalui pemerintah baru Afghanistan pimpinan Taliban.
 
Untuk diketahui, AS menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi Afghanistan sejak menginvasi negara itu guna tumbangkan Taliban pada 2001 silam.
 
Berdasarkan kabar yang dihimpun, AS telah mengucurkan dana sekitar 130 miliar dolar AS atau sekitar Rp1,8 triliun.
 
Total dana dari AS tersebut dilaporkan untuk bantuan kemanusiaan, pemerintahan, keamanan, dan pembangunan.
 
Baca Juga: Golkar Bantu Anies Percepat Vaksinasi Covid-19, Masih Ada Sekitar 2,7 Juta Warga Jakarta yang belum Tervaksin
 
Para asisten anggota kongres dari Partai Demokrat turut buka suara terkait pemberian biaya dari negeri Paman Sam ke PBB dan badan-badan lainnya.
 
Mereka mengatakan para legislator hampir pasti akan memberi bantuan kemanusiaan ke pengungsi dan warga Afghanistan yang terlantar.
 
Akan tetapi untuk saat ini setidaknya bantuan tersebut tidak akan diberikan kepada pemerintahnya. Seperti diketahui dari Reuters, Sabtu (4 September 2021).
 
"Akan menjadi sulit untuk meyakinkan anggota Kongres melakukan sesuatu yang terkesan mendukung pemerintah Taliban," kata seorang asisten anggota senior Senat Demokrat.
 
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa anggota kongres tidak mau mendukung sebuah "pemerintahan yang menjadi laknat" bagi negeri Paman Sam.
 
Baca Juga: Komika Coki Pardede Memakai Narkotika Jenis Sabu Lewat Anus
 
Rencana Washington tersebut pun diutarakan juga oleh seorang asisten anggota senior Senat Republik.
 
"Anggota Republik pasti tidak akan mendukung pemberian dana kepada Taliban," kata asisten tersebut.
 
Dia mengatakan mereka tidak ingin memberi uang sepeser pun sampai warga AS dan warga Afghanistan yang bekerja pada AS dapat meninggalkan Afghanistan.***
Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat Depok Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler