JAKSELNEWS.COM - Sehubungan dengan aksi protes kudeta yang sedang terjadi di Myanmar, YouTube menutup beberapa channel miliki militer Myanmar. Diantaranya adalah, MRTV (radio dan televisi Myanmar), Myawaddy Media, MWD Variety, dan MWD milik militer.
“Kami telah menghentikan sejumlah saluran dan menghapus beberapa video dari YouTube sesuai dengan pedoman komunitas kami dan hukum yang berlaku,” kata seorang juru bicara YouTube, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Penghapusan ini terjadi selama protes anti-kudeta, dengan 38 orang tewas pada 4 Maret, menurut The Wall Street Journal.
Baca Juga: Indonesia Desak Penghentian Kekerasan di Myanmar
Menurut para demonstran dan petugas medis, pasukan militer menembaki para pengunjuk rasa di banyak kota, jumlah korban sebenarnya diperkirakan jauh lebih banyak dari yang dilaporkan.
Selain itu, Facebook juga sudah menutup halaman MRTV pada Februari. Sebelumnya, Facebook sudah menutup Myawaddy ketika melarang panglima militer Min Aung Hlaing, yang sekarang menjadi penguasa militer, dan 12 lebih perwira senior dan organisasinya pada 2018
Saat ini, Facebook telah menutup semua halaman yang terkait dengan militer Myanmar.
Baca Juga: Facebook-Instagram Larang Militer Myanmar Pakai Aplikasinya, Ini Alasannya
Platform media sosial TikTok di China pun memantau kontennya dan menghapus konten apapun yang memicu kekerasan.
Artikel Rekomendasi