Myanmar Kembali Terapkan Status Darurat Baru di Yangon

- 15 Maret 2021, 07:55 WIB
 Seorang pria menggunakan ketapel selama pasukan keamanan menindak pengunjuk rasa anti-kudeta di Mandalay, Myanmar 14 Maret 2021. Unjuk rasa kembali memakan korban jiwa, militer Myanmar menembak mati 7 demontran./
Seorang pria menggunakan ketapel selama pasukan keamanan menindak pengunjuk rasa anti-kudeta di Mandalay, Myanmar 14 Maret 2021. Unjuk rasa kembali memakan korban jiwa, militer Myanmar menembak mati 7 demontran./ /Reuters/Stringer

JAKSELNEWS.COM - Myanmar kembali menerapkan status darurat baru di dua wilayah yang ada. Wilayah tersebut adalah Hlaing Tharyar dan Shwepyitha.

Hal itu dulakukan terkait adanya belasan korban jiwa tewas dalam aksi demonstrasi antikudeta yang dilakukan massa kepada militer Myanmar. Mengutip laman Channel News Asia Senin (15/3) perintah tersebut diumumkan kepada masyarakat lewat Komandan daerah Yangon.

Dikabarkan jatuhnya korban jiwa itu akibat salah satu pendemo membawa senjat tajam dan mengarahkannya kepada polisi. Pendemo juga menggunakan perisai untuk menolong korban yang ditembak oleh polisi.

Meski baru diketahui sebanyak 18 orang tewas, massa mengklaim bahwa korban jiwa lebih dari itu. Masyarakat setempat juga mengaku telah mendengar tembakan dan melihat truk militer melintas di depan rumah mereka setiap harinya.

Pihak pendemo juga akan terus melakukan aksinya melawan kudeta militer. Meski nantinya akan semakin banyak korban jiwa berjatuhan. Akibat aksi demonstrasi berdarah ini, Myanmar telah dikecam seluruh dunia. Bahkan AS sampai mengeluarkan sanksi terhadap dua putra dan perusahaan pemimpin junta. ***

Editor: Winda Destiana Putri


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x