JAKSELNEWS.COM - Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik baru dengan ukuran berbeda dari yang pernah ada sebelumnya. Diketahui, rudal tersebut bahkan menjadi ancaman bagi Amerika Serikat (AS) maupun dunia.
Untuk memperingati ke 75 tahun Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara ditandai dengan parade militer tengah malam. Acara tersebut menampilkan semua kemegahan massal masyarakat Korea Utara. Acara juga dilengkapi dengan pidato mengejutkan dari Kim Jong Un.
Ia meluncurkan rudal balistik antar benua (ICBM) terbesar milik Korea Utara hingga saat ini. Melansir laman BBC, berikut alasan mengapa rudal tersebut sangat berbahaya.
1. Senjata strategis
Pada awal tahun 2020 lalu, Kim telah membocorkan bahwa negara yang ia pimpin tengah membangun sebuah sistem senjata canggih yang hanya dimiliki negara maju. Kim menegaskan bahwa senjata itu adalah nuklir.
"Jika AS masih mengulur waktu menyelesaikan hubungan DPRK-AS semakin tidak berdaya negara tersebut," kata Kim.
Kim menegaskan negaranya tumbuh lebih maju dibanding negara lainnya soal persenjataan. Salah satunya dengan dirilisnya ICBM ini. Senjata ini menandakan gagalnya negosiasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat pada pemerintahan Trump.
2. Ancaman baru AS
Korea Utara telah memiliki dua ICBM yang sudah teruji. Hwasong-14 diuji dua kali pada tahun 2017. Rudal ini menjangkau hampir 10.000 km (6.213 mil).Itu artinya bisa menjangkau semua Eropa Barat dan setengah daratan AS.
Sementara Hwasong-15, juga diuji pada tahun 2017, memiliki jangkauan 13.000 km. Itu artinya dapat mengirimkan satu hulu ledak nuklir ke mana saja di daratan AS.
Kemudian ICBM yang baru saja Kim umumkan memang belum diuji namun memiliki panjang dan diameter lebih besar dari Hwasong-15. Korea Utara berfokus pada kuat daya ledak sebuah rudal jika diluncurkan. Ini tentu menjadi pukulan telak untuk sistem pertahanan AS.
Artikel Rekomendasi