Network
JAKSELNEWS.COM - Muhammad Cholil Nafis selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah menolak dan mempertanyakan konsep peta jalan pendidikan yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diketahui bahwa konsep Peta Jalan Kemendikbud sudah digunakan sejak tahun lalu.
Menurut Cholil, agama tidak bisa dihilangkan begitu saja karena Indonesia adalah Negara yang berdasarkan Ketuhanan dan tertuang dalam sila Pancasila kesatu.
Dalam perbincangan yang dilakukan iNews secara langsung Senin sore , Cholil menyebutkan alasan MUI menolak agama dihilangkan dari pelaksanaan proses pendidikan di Indonesia. Menurut Cholil, pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari agama, dan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan bentuk komitmen Negara terhadap agama dan berdasarkan Tuhan.
Baca Juga: Fakta Heboh Nissa Sabyan, Pemusik Muda Inspiratif Versi MUI Berpenghasilan Ratusan Juta!
Peta Jalan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud menghilangkan Frasa Agama dan digantikan menjadi Akhlak dan Budaya. Menanggapi hal ini, MUI berpendapat bahwa dalam kata “akhlak” itu tidak terlepas dari agama, dan akhlak itu sendiri merupakan sifat keyakinan dalam beragama. Sementara budaya pun dibangun dari sebuah keyakinan.
Pada kesempatan ini, Cholil Nafis juga memaparkan bahwa akhlak dan budaya merupakan bagian dari Negara sekuler, sedangkan Indonesia merupakan Negara Pancasila di mana dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa di mana negara dan agama saling bergantung dan mengatur satu sama lain. Nampak ketua MUI mengutarakan kekhawatirannya apabila frame agama dihilangkan dalam proses pendidikan.
Baca Juga: K.H. Miftachul Akhyar Jadi Ketum MUI, Simak Struktur Pengurus MUI 2020-2025
Ketua MUI periode 2021-2025 ini telah menyampaikan hal ini kepada wakil rakyat DPR pada tanggal 12 bulan lalu dan akan berencana menemui Kemdikbud pada hari Selasa tanggal 9 Maret 2021 setelah dilakukan rapat pimpinan MUI.***
Artikel Rekomendasi