Kata Menkes Tentang Covid-19 Varian Delta

- 22 Juli 2021, 20:06 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin. Kemenkes RI melporkan setidaknya ada 7 provinsi yang dinilai rawan serangan Covid-19 varian delta, simak penjelasannya.
Menkes Budi Gunadi Sadikin. Kemenkes RI melporkan setidaknya ada 7 provinsi yang dinilai rawan serangan Covid-19 varian delta, simak penjelasannya. /tangkapan layar Youtube Kemenko Bidang Maritim dan Investasi RI/

JAKSELNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan seluruh pihak untuk waspada dan melakukan berbagai cara dalam menangani Covid-19 Varian Delta.

Budi mengatakan, Covid-19 varian delta ini memiliki karakteristik yang berbeda. Sebab, mereka yang terpapar mudah menyebarkan, namun cepat juga sembuhnya dan yang berbahaya, varian delta ini juga dengan cepat menewaskan mereka yang mengidapnya.
 
“Jika kita lihat varian delta ini, penyebarannya lebih cepat, sembuhnya lebih cepat, namun wafatnyapun jadi lebih cepat. Oleh karena itu saya meminta teman-teman di rumah sakit untuk segera menyusun tata laksana perawatan covid yang baru,” ujar Budi saat Rapat Koordinasi yang dilaksanakan secara virtual bersama para pemimpin daerah se-Jawa dan Bali beserta sejumlah menteri terkait, pada Rabu, 21 Juli 2021. 
 
 
Menurutnya, dengan melakukan hal tersebut maka langkah intervensi akan lebih cepat dilakukan.
 
Mengenai langkah intervensi, Budi meminta fasilitas kesehatan di daerah agar dapat menyediakan data, diantaranya apakah pasien meninggal sudah divaksin lengkap atau belum.
 
Perbandingan jumlah pasien komorbid data pasien meninggal pada tahap badai sitokin atau sebelum, dan apakah sebelum meninggal sudah mendapatkan bantuan oksigen atau belum.
 
Sementara disisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, meminta para kepala daerah dalam wilayah PPKM Darurat se-Jawa dan Bali untuk mengevaluasi kembali penyebab kematian yang tinggi pada sejumlah wilayah.
 
Luhut meminta agar para kepala daerah segera menjalankan pengetesan, pelacakan dan perawatan. 
 
 
"Pelaksanaan testing, tracing, dan treatment ini agar segera bisa kita eksekusi. Saya kira ini bisa berjalan lebih masif lagi, terutama sebagai mitigasi kemungkinan lonjakan setelah Idul Adha selama dua minggu kedepan,” ujar Luhut.
 
Menurutnya, Presiden Jokowi telah meminta agar para kepala daerah memiliki data yang pasti terkait pasien meninggal apakah sudah divaksinasi ataukah belum. Dirinya menambahkan bahwa ketersediaan oksigen, penanganan oleh Rumah Sakit, akses kepada obat juga harus mendapatkan perhatian.
 
“Kalau boleh, semua teman-teman para gubernur dan para bupati/walikota untuk melakukan pendataan. Saya berharap ini nanti bisa disampaikan,” ujarnya
 
Dirinya menegaskan bahwa pemerintah harus fokus kepada menurunkan tingkat kematian yang telah mencapai lebih dari seribu orang.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah