Pemerintah Tidak Menolak Kritikan, Justru Senang Dikritik

- 6 Agustus 2021, 19:53 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md
Menko Polhukam Mahfud Md /Tangkapan layar Instagram @mohmahfudmd/

JAKSELNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan tanpa kritik pemerintah tidak bisa mengambil kebijakan untuk kepentingan publik. 

Hal ini disampaikan Mahfud MD saat berdialog bersama Rektor dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Kamis (5 Agustus 2021).
 
Mahfud MD mengatakan, Pemerintah Tidak Menolak Kritik, Kami Senang Dikritik.
 
"Kita tidak menolak kritik sama sekali. Kita justru senang ada kritik. Saya katakan kalau tidak ada kritik, orang seperti saya ini tidak bisa mengambil kebijakan mengatasnamakan kepentingan publik," ujar Mahfud MD
 
Mahfud MD menyampaikan, mahasiswa kritis bukan musuh pemerintah sehingga para rektor dan dosen tidak perlu membungkam mereka.
 
 
Selanjutnya, Mahfud MD juga memberikan masukan kepada rektor dan pimpinan kampus agar memfasilitasi para mahasiswa yang mau bersuara, sekaligus difasilitasi untuk berfikir rasional dan bertanggung jawab.
 
"Kita tidak pernah menganggap mahasiswa yang kritis itu musuh pemerintah, kita juga waktunya terbatas untuk ngurus negara, yang akan meneruskan kita anak-anak yang kritis ini," ujar Mahfud MD
 
Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengusulkan agar komunikasi publik pemerintah di masa pandemi lebih dirapikan lagi, agar tidak melahirkan persepsi yang berbeda di tengah masyarakat.
 
Menurutnya, jika terjadi gejolak, kampus sebagai kanal juga terdampak.
 
"Ketika situasi di pemerintahan beda pendapat diantara kementerian, atau ada hal yang membingungkan misalnya soal PPKM, soal bantuan, soal angka penderita Covid-19, soal vaksin, ini mahasiswa salurkan kritiknya kepada universitas,"
 
 
"Kami berharap pak Menko bisa mengingatkan situasinya agar tidak terjadi perbedaan pandangan di pemerintah yang bisa menimbulkan kebingungan dan kecemasan di masyarakat," ujar Dwia
 
Disisi lain, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro menyebutkan bahwa lemahnya komunikasi publik oleh pemerintah harus bisa diantisipasi.
 
"Kontra narasi mestinya disiapkan dan diantisipasi dengan baik," ujar Ari Kuncoro
 
Selanjutnya dari Rektor Universitas Andalas, Yuliandri, menjelaskan tantangan utama perguruan tinggi di masa pandemi adalah peran perguruan tinggi dalam mendukung kondusifitas, terutama aspek politik, hukum dan keamanan.
 
"Memang tanpa kita sadari hambatan utama adalah soal komunikasi yang belum terbangun dengan baik, misalnya antara perguruan tinggi dengan mahasiswa, sembari pemerintah juga terus memastikan agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat," ujar Yuliandri.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x