Menkes Budi Gunadi: Strategi Hidup Bersama Covid-19

- 24 Agustus 2021, 12:39 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan vaksinasi lebih dari 200 juta rakyat sampai dengan akhir tahun 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan vaksinasi lebih dari 200 juta rakyat sampai dengan akhir tahun 2021. /Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

JAKSELNEWS.COM - Saat ini pemerintah Indonesia tengah menyiapkan tiga strategi untuk 'hidup bersama' Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, melalui konferensi virtual, pada Senin (23 Agustus 2021).

Menkes Budi mengungkapkan, penyusunan strategi ini merupakan arahan dari Presiden Jokowi untuk menyeimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi, mengingat ada kemungkinan Covid-19 akan bertahan lama.
 
“Diharapkan ke depannya kita tidak hanya bicara strategi penanganan atau pengendalian pandemi, tetapi juga strategi untuk hidup bersama epidemi seperti arahan bapak presiden,” ujar Budi
 
Strategi pertama yakni dengan menerapkan protokol kesehatan berbasis teknologi informasi.
 
“Ada aplikasi Peduli Lindungi yang akan digunakan secara nasional untuk menerapkan protokol kesehatan,” ujar Budi
 
 
Melalui aplikasi PeduliLindungi yang sampai saat ini telah digunakan sebagai sarana ‘screening’, untuk mengecek status vaksinasi serta hasil tes Covid-19 seseorang saat memasuki pusat perbelanjaan dan bandara.
 
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan ini nanti juga akan berlaku untuk sektor industri dan perkantoran, pariwisata, pertandingan sepak bola, konser musik, restoran, sekolah dan universitas, serta acara dan ritual keagamaan.
 
Kemudian strategi kedua, yaknimemperkuat tes dan telusur kontak (tracing) untuk kepentingan epidemiologi, bukan sebagai alat ‘screening’ untuk melakukan kegiatan.
 
“Arahan presiden testing and tracing harus terarah, tidak massal, tetapi benar-benar untuk yang membutuhkan seperti yang kontak erat (dengan pasien Covid-19) dan bergejala,” ujar Budi
 
Terakhir strategi ketiga, yakni menyiapkan perawatan dan pengobatan dasar Covid-19 di layanan kesehatan primer seperti puskesmas dan klinik untuk orang-orang yang tanpa gejala dan bergejala ringan.
 
 
Sebagaimana diketahui dari laman Anadolu Agency, rumah sakit hanya akan menangani kasus-kasus Covid-19 yang berat dan kritis.
 
“Presiden sudah menugaskan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono untuk melakukan kajian bagaimana kita memfokuskan perawatan yang kritis dan berat di rumah sakit, serta mengurangi tingkat kematian kita yang relatif masih tinggi,” ujar Budi.***

Editor: Husain F.P

Sumber: Pikiran Rakyat Anadolu Agency


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x