Badan POM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm sebagai Dosis Booster

- 2 Februari 2022, 09:58 WIB
Badan POM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm sebagai Dosis Booster
Badan POM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm sebagai Dosis Booster /ANTARA

JAKSELNEWS. COM - Vaksin Sinopharm telah resmi menjadi vaksin COVID-19 ke-6 yang digunakan sebagai dosis booster atau dosis lanjutan setelah memperoleh Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan POM.

Vaksin dengan nama SARS-Cov-2 Vaccine (Vero Cell), Inactivated, produksi Beijing Bio-Institute Biological, China atau dikenal sebagai Vaksin Sinopharm ini telah didaftarkan PT Kimia Farma untuk penggunaan booster homolog pada usia dewasa 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan.

“Sesuai persyaratan penggunaan darurat, Badan POM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin COVID-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas,” kata Kepala Badan POM, Penny K. Lukito.

Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Lemak Perut Lebih Mudah

Berdasarkan aspek keamanan, penggunaan Vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan (KTD) setelah pemberian booster lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.

Adapun KTD yang sering terjadi merupakan reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, dan kemerahan serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot, dengan tingkat keparahan grade 1-2.

Dari aspek Imunogenisitas, peningkatan respon imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti IgG masing-masing sebesar 8,4 kali dan 8 kali lipat dibandingkan sebelum pemberian booster. Respon imun setelah pemberian booster ini lebih tinggi dibandingkan respons imun yang dihasilkan pada saat vaksinasi primer.

“Kami kembali menyampaikan apresiasi kepada Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 termasuk ahli di bidang farmakologi, metodologi penelitian dan statistik, epidemiologi, kebijakan publik, imunologi, kemudian ITAGI serta asosiasi klinisi atas kerja samanya yang memungkinkan vaksin ini segera rilis ke masyarakat,” lanjut Peni

Baca Juga: 4 Manfaat Tidur Siang untuk Balita, Bisa Tingkatkan Kecerdasan Anak

Halaman:

Editor: Ririn Wulandari

Sumber: Badan POM


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x