JAKSELNEWS.COM - Dunia saat ini tengah mengalami lonjakan harga kedelai. Kondisi ini mempengaruhi keberlanjutan usaha para pengrajin tempe dan tahu di Tanah Air.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyiapkan alternatif bahan baku agar usaha tempe dan tahu lebih berkelanjutan ke depannya. Salah satu komoditas yang dapat dijadikan sebagai substitusi adalah kacang koro pedang.
"Para pengrajin tempe dan tahu juga harus melakukan inovasi untuk mencari alternatif pengganti kedelai impor yang semakin hari semakin mahal. Salah satunya dengan menggunakan kacang koro pedang," ungkapnya.
Teten menambahkan, pihaknya kini sedang menyiapkan bahan baku tempe dan tahu dengan kacang koro pedang yang dapat menjadi subtitusi kedelai.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Terbitkan Protokol Kesehatan Sistem Bubble Pertemuan G20
Dengan demikian, para pengrajin tidak tergantung sepenuhnya oleh kedelai impor yang harganya selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya dan memengaruhi produksi tempe.
"Kita selama ini makan tempe dan tahu sebagai sumber protein, tapi ironinya kedelai ini diimpor 2,5 juta sampai 3 juta ton setahun. Kita lihat sekarang kacang koro punya potensi sebagai substitusi impor. Ini per satu hektare (ha) saja dapat memproduksi 5 ton dan kalau mau substitusi 1 juta ton itu hanya butuh 200 ribu sampai 250 ribu ha," lanjut Teten.
Saat ini Kementerian Koperasi dan UKM tengah bekerja sama dengan para petani dari Kabupaten Sumedang mengembangkan pilot project budidaya kacang koro pedang yang telah dimulai sejak akhir Januari 2022 lalu.
Dengan pengembangan ini, diharapkan nantinya kacang koro pedang menjadi salah satu komoditas strategis penunjang ketahanan pangan di Indonesia.
Artikel Rekomendasi