Perbandingan DME vs LPG

- 21 Februari 2022, 14:56 WIB
Perbandingan  DME vs  LPG
Perbandingan DME vs LPG /Setkab

JAKSELNEWS.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan efisiensi pembakaran dimethyl ether atau DME lebih baik ketimbang liquefied petroleum gas atau elpiji sehingga layak menjadi bahan bakar alternatif untuk program substitusi energi di Indonesia.

Arifin menuturkan, dari sekitar 200 percobaan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) menunjukkan efisiensi pembakaran DME juga lebih baik dibanding elpiji.

“Fraksi karbon beratnya kalau di elpiji masih tertinggal di dalam sisa botol, sedangkan kalau DME masih bisa dioptimalkan, sehingga ini menjadi salah satu advantage (keuntungan),” ujar Menteri ESDM.

Pemanfaatan DME, sambung Arifin, menggunakan jenis batu bara yang memiliki kalori 3.800 kkal per kilogram karena tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan PLN.

“Ini juga dilakukan di lokasi mulut tambang, jadi memudahkan proses pengangkutan,” imbuhnya.

Menteri ESDM menyampaikan, pemerintah telah memperhitungkan harga keekonomian DME yang telah disepakati agar produk ini mampu bersaing dengan harga elpiji.

Baca Juga: Bea Siswa S2 di Luar Negeri 2022 dari Kominfo, Simak Cara, Syarat, Negara Tujuan hingga Jadwalnya

Substitusi DME ini akan memberikan manfaat bagi Indonesia berupa pemanfaatan sumber daya alam, menghemat devisa impor elpiji, dan memenuhi in situ di lokasi mulut tambang yang dapat mengatasi isu kelangkaan.

Saat ini, Indonesia tengah membangun pabrik hilirisasi batu bara menjadi DME di Muara Enim, Sumatra Selatan. Proyek itu diproyeksikan bisa menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun dari bahan baku 6 juta ton batu bara kalori rendah.

Halaman:

Editor: Ririn Wulandari

Sumber: ESDM


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x