Menarik Perhatian Warga TikTok, Ini Jawaban Gadis 16 Tahun Tentang Kejadian 1998

JAKSELNEWS.COM – Kemarin, viral seorang perempuan dengan akun Batsy sedang marah-marah karena video TikTok yang dia anggap menghina bahasa Mandarin. Banyak pengguna TikTok yang tidak setuju dengan pendapatnya hingga mengundang orang-orang untuk berpendapat, termasuk netizen Tionghoa yang tidak merasa terhina seperti akun perempuan tersebut.

Akun TikTok dengan nama Batsy itu banyak menjawab komentar netizen terkait dengan warga Tionghoa di Indonesia.

Salah satunya pada komentar, “Kayaknya Chinese ras yang paling sensitif deh, kemarin ada yang buat bahasa Afrika tapi adem adem aja My Opinion,” tulis pengguna @wann.19911 dalam kolom komentar Batsy.

Baca Juga: Lirik lagu Salah Benar Dinyanyikan 3 Composers X Rizky Billar Viral di TikTok

“Gak pas, negara ini belom pernah minta maaf atas kejadian 1998,” balas Batsy dalam video stitch yang dia unggah dalam akun TikToknya.

Pernyataan yang diberikan Batsy tersebut mengundang pendapat bertentangan dari pengguna akun TikTok @cheche.

“Bentuk permintaan maaf negara terhadap kerusuhan Mei 1998 itu dalam bentuk tindakan bukan perkataan. Tindakan tersebut saat presiden keempat kita yaitu bapak Gus Dur menjabat. Beliaulah yang telah menghapus inpres 14 tahun 1967 tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat China. Beliau juga yang telah membebaskan kita para komunitas Chinese untuk merayakan tahun baru imlek karena beliau bilang bahwa Chinese is a part of Indonesia. Jadi, kita para komunitas Chinese juga harus diperlakukan adil dan sama,” ujar akun @cheche yang mendapat 1,1 juta likes, 24.500 komentar, dan 7066 share.

Baca Juga: Profil Singkat Margo Stefy, Seorang TikToker Viral Pejuang Diabetes

Di unggahan video tersebut, pengguna @cheche mendapat banyak pujian dari netizen hingga akun TikTok yang sudah diverifikasi.