Layanan Digital Bakal Tumbuh Lebih Besar Ketimbang Konektivitas di Tahun 2022

- 7 Desember 2021, 07:00 WIB
Jaringan 5G diperluas secara terukur tahun depan.
Jaringan 5G diperluas secara terukur tahun depan. /Pexel

 

JAKSELNEWS.COM - Industri telekomunikasi optimistis bisa mengakselerasi kinerja seiring pandemi yang terkendali. Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Ririek Adriansyah menjelaskan, pasca dua tahun pandemi Covid-19, kinerja sebagian besar industri telekomunikasi di dunia, membaik. 

 

“Hal ini sejalan dengan fakta selama pandemi kemarin, masyarakat menjadi lebih contactless dan akan cenderung menggunakan layanan yang sifatnya digital. Karena itu ICT dan digital akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan konektivitas,” kata Ririek, dalam diskusi Diskusi Akhir Tahun, Outlook Industri Telekomunikasi 2022 secara virtual, (02/12/21).

 

Ririk memperkirakan kebutuhan Capital Expenditure (Capex) sektor telekomunikasi akan meningkat seiring peningkatan pertumbuhan konsumsi data. 

Baca Juga: Wah! Ternyata Kecepatan Internet Indonesia Masih Paling Lemot di ASEAN, Bahkan Kalah dengan Laos dan Malaysia

 

Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam memprediksi pertumbuhan sektor telekomunikasi Indonesia tahun 2022 dan seterusnya akan didorong oleh penetrasi digital platform dan services.

 

“Kita tidak lagi bergantung pada bisnis konektivitas semata. Namun ada banyak stream baru seperti enterprise services, VOD, IOT, cyber security, big data, digital advertising, dan digital entertainment,” lanjut  Hendri.

 

Telkomsel kata Hendri telah memberanikan diri menjadi operator 5G pertama di Indonesia dan berkomitmen yang terukur di tahun depan.

Baca Juga: 10 Cara Mendapatkan Uang dari Internet Paling Mudah Tahun Ini

Chandra H. Aden, Direktur Inter Carrier & Government Relations Tri Indonesia,  meyakini 2022  titik awal Indonesia menjadi negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Asia Tenggara berkat digitalisasi.

 

Tahun depan, pemerintah mencanangkan seluruh desa di Indonesia bisa terjangkau layanan 4G. Artinya, seluruh wilayah di Indonesia sudah mendapatkan akses internet yang memadai.

 

Terkait akses internet yang belum merata, Arief Musta’in, Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat Ooredoo, menjelaskan kondisi tersebut bisa diatasi bila para pelaku industri telekomunikasi bisa melakukan orkestrasi dalam mendigitalkan ekonomi Indonesia.

 

“Tantangan utamanya adalah distribusi internet user belum merata, masih terkonsentrasi di Jawa kemudian pulau-pulau besar di Indonesia. Kita perlu memperhatikan ini agar seluruh masyarakat bisa merasakan akses internet dengan menyediakan infrastruktur. Ini tantangan tahun depan,”papar Arief.***

Editor: Ririn Wulandari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x