40 Jenis Tanaman Atsiri Ada di Indonesia, Dibutuhkan untuk Industri Kosmetik hingga Bioaditif BBM

- 10 Desember 2021, 08:05 WIB
Ilustrasi Minyak Atsiri
Ilustrasi Minyak Atsiri /Boldsky

 

JAKSELNEWS.COM - Indonesia memiliki sebanyak 40 jenis tanaman atsiri dari 99 jenis ragam tanaman atsiri di dunia. “Hal ini merupakan peluang dalam meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri melalui peran industri industri hilir minyak atsiri (IHMA),” kata PLT Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika.  

Total produksi minyak atsiri utama Indonesia mencapai 8.500 ton pada tahun 2020. Di antara jenis yang banyak diolah adalah nilam, serai wangi, akar wangi, cengkeh, pala, dan lada. Minyak atsiri merupakan salah satu hasil dari komoditi perkebunan yang bernilai ekspor tinggi.

Nilam misalnya, digunakan bahan pengikat (fiksator) dalam industri parfum, kosmetik, farmasi, dan aromaterapi, yang banyak dibutuhkan negara lain. Indonesia mengembangkan banyak virietas tanaman ini, seperti tapak tuan, Sidikalang, Lhoksumawe, dan Pachoullina.

Baca Juga: Sepertiga Pengidap Diabetes Terdeteksi dari Kulit Tubuh, Kenali Lima Gejalanya

Sementara serai wangi menurut Putu dapat dijadikan sebagai bioaditif bahan bakar minyak (BBM) diesel atau bensin. Selain menciptakan nilai tambah yang berlipat, upaya tersebut juga mendukung kebijakan substitusi impor terhadap BBM.

“Rantai nilai industri Bioaditif BBM ini berawal dari perkebunan penyulingan minyak atsiri, yang umumnya berskala kecil menengah. Teknik formulasi ujicoba produk yang canggih dapat menghasilkan produk Bioaditif BBM untuk digunakan secara luas pada segi kehidupan ekonomi nasional,” kata Putu.

Baca Juga: Perlu Tahu! 5 Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan Pernapasan, Salah Satunya Iritasi Hidung

Kunci agar pengembangan sektor IHMA bisa lebih berdaya saing antara lain melalui riset dan inovasi, formulasi produk, serta memanfaatkan teknologi terkini dalam proses produksi untuk menghasilkan aneka produk hilir yang bernilai tambah tinggi. Hal ini sejalan dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Upaya tersebut perlu didukung dengan fasilitas riset yang memadai, SDM kompeten, dan kemampuan capturing and delivering value to market yang kuat, sehingga Indonesia menjadi produsen berbagai produk turunan minyak atsiri berskala dunia,” tambahnya.***

Editor: Ririn Wulandari

Sumber: Berbagai Sumber Kementerian Perindustrian RI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x