Network
JAKSELNEWS.COM- PT Pertamina (Persero) mengadakan program Integrated Terminal Makassar melalui corporate social responsibility (CSR) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Integrated Terminal Makassar sendiri merupakan program yang mengajak masyarakat, khususnya ibu rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong di sekitar pemukiman dengan bercocok tanam.
Nantinya, tanaman yang dibudidayakan bermacam-macam, ada kangkung, bayam, terong, bayam Brasil, kacang panjang, sawi, tomat dan cabe rawit yang dalam sebulan bisa mencapai omzet Rp 3.500.000.
Kegiatan Integrated Terminal Makassar yang berlokasi di kelurahan Tamalabba, kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, sudah terbentuk dua kelompok wanita tani yang masing-masing beranggotakan 25 orang yaitu KWT Bahari Sigalu dan KWT Dewa Kembar.
Bercocok tanam bisa menggunakan teknik budidaya hidroponik dan tanaman organik pada lahan tanah yang tersedia.
Pada Senin 14 September 2020 kemarin, Pertamina melakukan panen kedua hasil sayuran hidroponik yang ditanam warga masyarakat.
Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VII, Laode Syarifuddin Mursali menyatakan, kegiatan yang bermanfaat ini diapresiasi oleh masyarakat terutama ibu-ibu.
"KWT merupakan salah satu lembaga petani yang semua anggotanya adalah para wanita, selaku ibu rumah tangga yang berusaha membantu ekonomi keluarga dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk usaha tani," Ucap Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VII, Laode Syarifuddin Mursali. Dikutip dari Pikiran Rakyat berjudul Pertamina Ajak Ibu Rumah Tangga Budidaya Tanaman, Lahan Kosong Disulap jadi Sumber Uang .
"Sebab pangan lokal sehat dan bergizi dapat diperoleh dari pekarangan di sekitar kita," lanjut Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR VII, Laode Syarifuddin Mursali.
Ketua KWT Bahari Sigalu, Dartutik mengatakan sangat terbantu dengan adanya bantuan CSR dari Pertamina yang telah mendampingi dan memotivasi mereka dari awal hingga sampai saat ini dan mampu mengembangkan KWT dengan hasil yang cukup memuaskan***
Artikel Rekomendasi