6 Cara Mengatur Keuangan di Tengah Masa Pandemi Covid-19

- 27 Agustus 2020, 07:42 WIB
Mengatur keuangan bagi sebagian remaja tentu dirasa menyulitkan. Tapi di satu sisi Sobat Belia tidak boleh selalu minta jatah dari orangtua.
Mengatur keuangan bagi sebagian remaja tentu dirasa menyulitkan. Tapi di satu sisi Sobat Belia tidak boleh selalu minta jatah dari orangtua. /Pixabay

JAKSELNEWS.COM - Di masa pandemi ini tentu ekonomi negara terlihat mulai melemah geraknya, terlebih dengan adanya isu krisis pangan, ekonomi, hingga resesi yang menyebabkan kebangkrutan dimana–mana. Terlebih sejak adanya pandemi Covid-19, mayoritas masyarakat mulai memberlakukan aktifitas bekerja dari rumah. Beberapa usaha mulai gulung tikar karena sepinya konsumen dan menurunnya daya beli, dan banyak karyawan yang mulai terkena PHK, dirumahkan, atau mengalami pemotongan pengeluaran oleh beberapa perusahaan. 

Melihat hal tersebut maka sangat penting saat ini untuk pintar mengatur keuangan keluarga agar ekonomi bisa tetap terus berjalan dengan stabil.

Berikut ini 6 cara untuk mengatur keuangan di tengah masa pandemi Covid-19:

1. Evaluasi Pengeluaran

Mengevaluasi pengeluaran tentu merupakan bagian terpenting untuk mulai aware dalam mengatur keuangan keluarga. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengenai pengeluaran bulanan atau mingguan dan harian, evaluasi bagian mana sajakah yang mengeluarkan uang lebih banyak dan barang apa saja yang patut untuk dibeli atau pun tidak.

Karena dengan begitu, kita bisa menilai dan memperhitungkan kembali untuk membeli barang di hari esoknya. Serta bisa membuat checklist barang yang masuk dalam kategori primer atau sekunder dengan harga – harga yang rangenya sesuai dengan pasar diluar dan juga sesuai dengan uang di kantong. 

2. Siapkan Dana untuk Dana Darurat dan Investasi

Salah satu cara untuk mengatur keuangan yaitu dengan cara menyisihkan sebagian uang untuk dana darurat dan investasi. Investasi sendiri berguna untuk mempertahankan nilai uang yang dimiliki saat ini agar tetap bernilai sama di masa depan. Investasi bisa dilakukan lewat deposito maupun reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang. 

Sementara itu, siapkan pula dana darurat, yang berfungsi sebagai dana menganggur dan hanya digunakan sewaktu–waktu pada keadaan darurat. Misalnya, ketika tulang punggung keluarga di-PHK dan butuh uang untuk menghidupi keluarga selagi menari pekerjaan lain.

3. Meningkatkan Semangat Kerja di Rumah

Pandemi seakan memaksa masyarakat dunia untuk beraktifitas di dalam rumah, termasuk untuk urusan kerja. Sehingga beberapa orang dewasa saat ini, terpaksa harus menyesuaikan diri mereka untuk bisa bekerja dengan kondisi rumahnya saat itu. 

Dalam bekerja tentu dibutuhkan stamina yang tinggi dan semangat untuk bisa menjalankan pekerjaan hingga selesai tanpa harus merasakan rasa stres, salah satu caranya yaitu dengan menyediakan ruang khusus bekerja yang mana memiliki suasana yang mendukung dan kondusif untuk dijadikan tempat berfokus mengerjakan pekerjaan itu sendiri. 

Lalu jika telah berhasil menciptakan ruang kerja yang nyaman, maka kita bisa bekerja dengan lebih produktif lagi. Semakin produktif tentu penghasilan yang didapatkan akan lebih memuaskan dibandingkan dengan bekerja yang memiliki semangat seadanya. 

4. Hindari Membeli Barang yang Kurang Penting

Menghindari pembelian barang yang kurang penting menjadi esensi yang patut untuk dikerjakan pada saat berusaha menerapkan pola hidup hemat demi mengatur keuangan. Hal ini berhubungan dengan poin pertama, yaitu untuk menghindari membeli barang yang tidak penting, terlebih dahulu harus mengevaluasi pengeluaran dan membuat list barang yang masuk dalam kategori penting untuk dibeli. Maka dengan begitu, kita akan mudah untuk memilah barang yang akan dibeli, 

5. Membuat Bisnis Tambahan

Melihat lemahnya roda ekonomi negara saat ini, semakin banyak masyarakat yang mulai peka bahwa membuka usaha tambahan merupakan salah satu solusi untuk bisa mempertahankan kondisi keuangan. Salah satunya dengan membuka bisnis secara mandiri, seperti menjual makanan ringan yang sehat, atau masker dan hand sanitizer yang saat ini seakan menjadi bahan wajib untuk di setiap rumah. 

Maka dengan membuat bisnis dan usaha tambahan, secara otomatis kita akan memiliki uang tambahan untuk bisa dijadikan dana darurat atau masuk ke dalam tabungan. Sehingga bisa membantu perekonomian keluarga di tengah pandemi seperti saat ini.

6. Melindungi diri dan keluarga dengan asuransi

Penyakit bisa datang kapan saja dan menimpa kita maupun anggota keluarga lainnya. Untuk menghindarkan keluarga dari risiko kerugian gara-gara harus membiayai pengobatan yang mahal, amat disarankan untuk memiliki asuransi kesehatan. Dengan pembayaran premi bulanan yang relatif kecil, kita bisa terlindungi dari biaya kesehatan oleh asuransi kesehatan.

Demikian pula bagi kepala keluarga yang menjadi tulang punggung ekonomi. Perlu kiranya untuk memiliki asuransi jiwa. Ketika tulang punggung meninggal dunia atau mengalami cacat sehingga tidak memungkinkan untuk mencari nafkah, maka asuransi jiwa akan memberikan santunan uang pertanggungan kepada keluarga yang ditinggalkan.***

Editor: Setiawan R


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini