Buku ‘The Meaning of Mariah Carey’ Resmi Terbit, Kisahkan Perjalanan Kelam Kehidupan Mariah Carey

30 September 2020, 13:21 WIB
COVER memoar Mariah Carrey.* /

JAKSELNEWS.COM – Buku yang ditulis oleh Mariah Carey berjudul ‘The Meaning of Mariah Carey’ baru saja resmi diterbitkan pada hari Selasa, 29 September 2020 kemarin.

Buku tersebut menceritakan masa-masa kelam penyanyi sekaligus penulis yang telah memecahkan 19 rekor di tangga musik.

"Di dalam buku itu, ada banyak hal yang sedang saya hadapi yang tidak pernah saya alami sebelumnya, bahkan di dalam percakapan dengan beberapa teman terdekat saya," ujar Mariah Carey sebagaimana dikutip Jakselnews.com dari artikel Pikiran Rakyat Tasikmalaya berjudul 'The Meaning of Mariah Carey', Memoar Perjalanan Kelam Kehidupan Mariah Carey.

Mariah merupakan anak ketiga dalam keluarga antar ras. Ibunya, Patricia, merupakan seorang mantan penyanyi opera dan pelatih vokal keturunan Irlandia, sedangkan ayahnya, Alfred Roy Carey, merupakan seorang insinyur penerbangan keturunan Venezuela-Afrika.

Namun, keduanya bercerai saat Mariah berumur tiga tahun. Ia kemudian memilih tinggal bersama ibunya yang merupakan seorang penyanyi opera terlatih. Mereka hidup dalam kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi. Sehingga mereka harus berpindah-pindah hingga tiga belas kali.

Meskipun begitu, Mariah tidak pernah menyerah untuk mewujudkan mimpinya menjadi orang yang sukses.

"Saya selalu tahu bahwa saya akan menjadi penyanyi, dan hanya masalah kapan itu akan terjadi. Karena saya berasal dari, Anda tahu, keluarga yang berantakan dan disfungsional, tanpa uang untuk memiliki barang-barang yang kebanyakan orang miliki. Ketika saya berkata tanpa uang, maksud saya, kami benar-benar tidak memiliki apapun dengan cukup," kata Mariah seperti dikutip dari CBS News.

Merasa seperti orang luar, tema dalam musik Mariah Carey sering terkait dengan perempuan kulit hitam dan ras campuran.

"Karena ketika seseorang ambigu secara visual, seperti saya, pasti ada banyak kesalahpahaman yang berbeda-beda yang mengikutinya," lanjutnya.

Saat ditanya bagian paling menyakitkan dalam bukunya ketika masih di sekolah, Mariah mengatakan bahwa ia merasa teman-teman di sekolahnya sangat cantik dengan kulit putihnya, sementara dirinya berbeda.

"Yang bisa bangun tidur dengan rambut yang masih menjakjubkan tanpa perlu dirawat atau ditangani. Tetapi untuk seseorang dengan tekstur rambut keriting seperti saya yang suka kusut dan begini dan begitu. Ibu saya sedikit tidak menyadari bahwa saya perlu mengondisikan rambut saya," jelas Mariah.

Mariah juga mengatakan bahwa teman-temannya pernah mengundangnya untuk menghabiskan waktu akhir pekan bersama, saat itu ia merasa sangat senang dan bersemangat.

Namun, ternyata ia benar-benar merasa dikhianati lantaran mereka memojokkannya menggunakan kata-kata yang tidak layak diucapkan.

Lima tahun kemudian, Mariah Carey ditemukan oleh orang paling berpengaruh di industri musik, yakni Tommy Mattola yang menjabat sebagai CEO Sony Music.

Keduanya pun menikah pada tahun 1993 pada saat Mariah berumur 23 tahun dan Tommy 44 tahun.

Mereka pun menjadi pasangan terkuat di industri musik. Tetapi, Mariah merasa ia bekerja terlalu keras dan merasa ‘memberi makan’ perusahaan itu dengan lagu-lagunya. Mariah berpikir bahwa dirinya tengah menjalani mimpi buruk dan tidak memiliki kendali atas hubungan pernikahannya.

Mariah bahkan menamai rumah besar dimana keduanya tinggal sebagai “Storybook Manor” atau buku cerita rumah bangsawan.

Di salah satu bab dalam bukunya, berjudul “Princess Prisoner”, Mariah bercerita bagaimana dirinya merasa terjebak, kesepian, dan sulit bernafas di dalam rumah itu.

Setelah lima tahun menikah, Mariah dan Tommy pun akhirnya bercerai. Mariah merasa terbebas dan berada dalam puncak karirnya.

Ia kemudian mencoba membuat film berjudul ‘Glitter’ yang mengisahkan kehidupannya.

Sayangnya, hal tersebut menariknya ke kehidupan yang lebih kelam lagi.

Tahun 2001 merupakan masa dimana Mariah Carey mendapatkan banyak perhatian, namun, ia justru merasa terlalu diawasi. Menurutnya, hanya sedikit orang yang dapat memahami situasinya saat ini. Akibatnya, Mariah harus menjalani pengobatan.

Mariah juga ungkapkan titik terendahnya, yaitu saat dirinya hanya memiliki waktu tidur selama dua jam selama enam hari berturut-turut.

"Itu tidak bisa diterima. Tapi saya membiarkan diri saya ditempatkan pada posisi agar hal itu terjadi. Saya bekerja sangat keras dan saya tidak mau membiarkan semua yang telah saya kerjakan dengan begitu keras untuk lepas begitu saja," ujar Mariah.

Akan tetapi, Mariah tetap mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para penggemar. Menurutnya, para penggemarnya lah yang dapat membuktikan keberadaannya.

Di usianya yang kini telah 50 tahun, ia merupakan seorang ibu bagi anak kembar berusia sembilan tahun dari mantan suaminya, Nick Cannon.

"Hidup Anda seperti pusaran Anda. Titik rendahnya akan menjadi sangat rendah, dan yang tertinggi akan menjadi sangat tinggi. Dan Anda harus menyesuaikan diri dengan keduanya," ujar Jane Pauli.

"Saya tahu. Sangat menarik dari cara Anda mengatakannya, karena ini kurang lebih seperti menentukan apa yang bersedia Anda pilih. Apakah Akses ke pertemuan dimana semua orang terkenal dan momen luar biasa berada? Tetapi kemudian harus mengalami titik rendah yang sangat sangat rendah. Pada dasarnya, semua ini hanyalah perjalanan panjang yang harus kita lalui." pungkasnya.*** (Zakia Nuraini/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)

Editor: Husain F.P

Sumber: PR Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler