Network
JAKSELNEWS.COM – Bintang Mortal Kombat Lewis Tang mengungkapkan bahwa set kematian film tersebut sangat realistis hingga membuat dirinya mual.
Diadaptasi dari franchise video game titular, film yang sudah tayang di bioskop ini sebagai reboot dari film seri sebelumnya yang dirilis tahun 90-an.
Pada film seni bela diri ini, Lewis Tan sebagai karakter Cole Young adalah seorang mantan pejuang MMA dan pejuang Earthrealm.
Baca Juga: Joe Taslim Berharap Film 'Mortal Kombat' Miliki Sekuel
Seorang protagonist dengan hati dan kekuatan yang besar, Young harus berlatih untuk bersaing dalam turnamen Mortal Kombat untuk melindungi Earthrealm dari dunia luar yang berbahaya.
Terlatih dalam seni bela diri, aktor Lewis Tan bergabung dengan para pemeran sebagai karakter baru yang dibuat khusus untuk film tersebut.
Selama bertahun-tahun Lewis Tan telah melakukan aksinya di film Iron Fist, Wu Assassins, dan Deadpool 2. Dalam teknik bertarung, Lewis Tan menggabungkan berbagai teknik, seperti Muay Thai, Kung Fu, Ju-Jitsu, dan pertarungan pedang katana Jepang.
Baca Juga: Film 'Mortal Kombat' Raup Pendapatan Sebesar Rp 156 M Di Penayangan Perdananya
Saat berbicara di sebuah variety, Lewis Tan menjelaskan film Mortal Kombat adalah film yang mendekati kekerasan dunia nyata dari banyak kematian yang dituangkan dalam cerita. Dia pun bercerita reaksi yang dia alami saat menyaksikan salah satu set baru.
“Ya, mereka sangat mengerikan. Suatu hari saya berjalan di set dan tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan secara tidak sengaja saya masuk ke set pasca-kematian dan saya merasa sangat mual. Saya seperti, “Apa ini? Apa yang terjadi disini?" ujar Lewis Tan dalam pernyataannya.
Meski mengejutkan untuk disaksikan, Tan juga menambahkan bahwa McQuoid berusaha mengangkat dunia video game yang mengerikan tanpa membuatnya berlebihan.
Baca Juga: Joe Taslim Bintangi Film Mortal Kombat, Joko Anwar: I’m Crying
Tan mengungkapkan bahwa dia memilih untuk mengerjakan film tersebut karena tujuan ambisius McQuoid. Alhasil, Tan bersandar pada kegelapan narasi sambil berjuang untuk menggambarkan tipe pahlawan baru sinematik secara otentik.***
Artikel Rekomendasi